Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Nofrizal menyatakan mendukung dan segera merealsisasi tuntutan para guru tersebut.
(Sigit)
Laporan: SIGIT Eka YUNANDA
RIAUONLINE, PEKANBARU - Setelah mengadakan aksi hampir 4 jam akhirnya tuntutan para guru dari forum Aliansi Perduli Guru PNS tersertifikasi, yang menuntut mengenai pencabutan Tunjangan Pokok Pegawai (TPP) menemui titik terang.
Setelah diadakan mediasi dengan DPRD Kota Pekanbaru akhirnya DPRD Pekanbaru melalui Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Nofrizal menyatakan mendukung dan segera merealsisasi tuntutan para guru tersebut.
Mediasi antara pihak DPRD dan perwakilan guru tersebut menghasilkan 4 kesimpulan poin-poin tuntutan massa aksi:
1. Direvisinya Perwako no.07 tahun 2018.
2. Ancaman/ intimidasi terhadap guru yang ikut dalam aksi akan ditiadakan.
3. Besaran tunjangan akan disesuaikan berdasarkan asas keadilan berdasarkan kinerja dan jabatan.
4. Pernyataan pejabat Pemko yang dianggap tidak menyenangkan agar diklarifikasi atau minta maaf.
Mengenai hal tersebut Nofrizal menyatakan akan segera ditindaklanjuti dengan mengadakan rapat koordinasi dengan pejabat pemerintahan Kota Pekanbaru selambat-lambatnya hari Jum'at 8 Maret 2018.
Meski massa sempat menuntut agar rapat segera dilaksanakan besok namun hal tersebut dinilai sulit dilaksanakan mengingat adanya HUT Damkar besok.
"Kita akan tindaklanjuti dan monitoring mengenai keputusan mereka setidaknya hari Jum'at. Besok HUT Damkar dan Kamis tanggal merah, jadi tidak bisa. Kalo kita paksakan besok sementara mereka sedang sibuk nanti hasilnya tidak akan maksimal. Tapi yang pasti akan kita kawal dan tindaklanjuti" Ujar Nofrizal.
Lebih jauh Nofrizal mengatakan mendukung para guru untuk menuntaskan Haknya namun juga menghimbau agar kewajiban sebagai pengajar tidak ditinggalkan apalagi para murid akan segera menghadapi Ujian Nasional. Selain itu intimidasi yang sempat diterima oleh guru baik oleh pihak sekolah maupun Pemerintah Kota agar dilaporkan dan ditindaklanjuti.
" Saya sudah telepon kepala Dinas Pendidikan, tidak akan ada sanksi dan intimidasi. Sekarang yang penting bapak ibu kembali ke sekolah, absen terlebih dahulu. Tutur Nofrizal.
Menyikapi hal tersebut para guru merasa sudah cukup puas dan menunggu hasil positif pertemuan tersebut, "Dari hal ini semua sudah terakomodir mulai dari aksi Walikota dan DPRD kita akan tunggu prosesnya oleh anggota Dewan dan Pemko" ujar Koordinator Aksi, Adijaya dari SMPN 14 Pekanbaru.