RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil ketua DPD Demokrat Riau, Aherson mengakui, mereka belum mendapatkan keterangan lanjutan dari kepolisian terkait pengrusakan Alat Peraga Kampanye (APK) Demokrat yang dirusak saat kunjungan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu, 15 Desember 2018 lalu.
"Mungkin selesainya seperti itu saja," singkat Aherson, Jumat, 25 Januari 2019.
Meskipun begitu, anggota DPRD Riau ini sangat berharap kepolisian bisa mengusut tuntas hingga ditemukan aktor intelektual pengrusakan yang membuat SBY dan sejumlah kader Demokrat meneteskan air mata.
"Kita tetap berharap ada aktor intelektual, karena tidak mungkin anak sekecil itu mau merusak baliho kami," ujar Aherson.
Legislator asal Kuansing ini menyatakan pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak seperti itu, karena Indonesia sendiri merupakan negara yang berlandaskan hukum.
"Secara hukum kan kepolisian yang paham, kita tidak bisa memaksakan, kalau menurutnya sudah selesai, ya umumkan di publik," tambahnya.
Terkait adanya dugaan intervensi terhadap jalannya kasus ini, Aherson enggan membuat spekulasi di tengah masyarakat. "Tidak tahu ada intervensi atau tidak, tapi di negara hukum, kepentingan hukum harus berada di atas kepentingan politik," tutupnya.