Akibat Karhutla, 124 Warga Rupat Terjangkit ISPA

bagi-msker.jpg
(ist)

Laporan : ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Kebakarah Lahan dan Hutan (Karhutla) telah menganggu kesehatan masyarakat Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten mencatat 124 kasus penyakit akibat asap.

Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Bengkalis, dr Ersan Saputra mengatakan dampak dari kabut asap sudah dirasakan oleh warga Kecamatan Rupat. Menurutnya, dampak yang paling banyak sesuai golongan umur pada usia 20-24 tahun hampir 28,2% dengan tingkat jumlah 35 kasus.

Kata dr Ersan lagi, kemudian disusul menurut golongan dengan usia 1-4 tahun sekitar 17,7% dengan tingkat jumlah kasus sebanyak 22 kasus. selanjutnya pada umur 5-9 tahun sekitar 16,1% sekitar 20 kasus.



Selanjutnya, menurut golongan dengan usia 45-54 tahun terdapat hampir 11,3% dengan jumlah kasus sebanyak 14 kasus dan pada tingkat usia lebih kurang 1 tahun juga ditemukan hampir 9.7% dengan jumlah kasus sebanyak 12 kasus.

"Dari tiga Puskesmas yang ada di Kecamatan Rupat itu tercatat total kasus ISPA / ILI dampak asap sebanyak 124 kasus," kata dr Ersan Saputra kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin 25 Februari 2019, siang.

Pun demikian, ditegaskan dr Ersan. Pihaknya telah berupaya untuk menanggulangi krisis kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut. Dikatanya, menyiagakan stok logistik masker, mendistribusikan masker, serta memantau perkembangan kejadian bencana asap dan membuat laporan secara berkala.

"Sebagaimana intruksi bapak bupati, Kita sudah mengirimkan sebanyak 5000 masker dan ditambah dari RSUD Bengkalis 1000 masker dengan total dikirimkan ke Rupat sebanyak 6000 masker. Dan kita juga telah menintruksikan kepada kepala puskesmas untuk terus memantau kesehatan masyarakat terutama terkait karhutla ini dan saya minta segera dilaporkan agar update terus tentang jumlah pasien yang berdampak karhutla tersebut," terang dr Ersan Saputra.

Selain memberikan bantuan masker, bentuk tanggap Dinkes Bengkalis apa lagi dalam menangani permasalahan yang bermuara dari karhutla itu? Dengan tegas, dr Ersan menjawab. pihaknya tetap selalu memberikan pelayanan kesehatan yang masksimal kepada masyarakat.

"Ini sudah menjadi perintah bapak bupati untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Makanya, saya minta kepada kepala puskesmas untuk selalu mengaupdate datanya mana tahu ada pelonjakan pasien akibat harhutla ini. dan dapat sesegera mungkin ditangani," pungkasnya.