RIAUONLINE, PEKANBARU - Polres Pelalawan, Riau berhasil mengungkap misteri mayat laki-laki berusia 36 tahun yang tewas dalam kondisi mengenaskan.
Jasad pria bernama Naatulo Lia (36) itu ditemukan dalam keadaan leher nyaris putus akibat benda tajam. Korban ditemukan pada Jumat (22/2/2019) lalu di perumahan perusahaan perkebunan sawit PT MAL, Desa Pangkalan Panduk, Kecamatan Kerumutan, Pelalawan.
"Korban ditemukan di dalam kamar rumah perumahan karyawan. Kondisinya sangat mengenaskan," kata Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan dihubungi dari Pekanbaru, Minggu.
Irwan menuturkan saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan terlentang ke atap. Sedikitnya dua sayatan terlihat menganga di leher korban bagian kiri.
Polisi langsung melakukan penyelidikan terkait temuan yang menggegerkan ratusan karyawan yang mendiami perumahan tersebut.
"Dari olah TKP, kita temukan pisau dapur di dekat leher. Kemudian ada yang mencurigakan, yakni bantal basah bekas dicuci kena darah dibelakang rumah dibawah pohon pisang," ujarnya.
Temuan mencurigakan lain yang kemudian menjadi penentu pengungkapan kasus itu adalah sarung bantal di dalam kamar mandi dalam keadaan basah dan ada bercak darah.
Sejumlah saksi lantas diperiksa. Beberapa saksi tetangga korban menyebut bahwa sebelum kejadian, korban dan isterinya RN alias Ros sedang bertengkar.
Selain tetangga, Polisi juga turut memeriksa Ros, istrinya. Ros kepada polisi membenarkan bahwa saat kejadian dirinya bertengkar. Pertengkaran itu kemudian membuat suaminya kalap mata dan berniat membunuh Ros.
Ros lalu menyebut dirinya mengelak ketika Naatulo hendak menusuk pisau ke dirinya, dan mengenai leher korban. Akan tetapi, Polisi tetap tak begitu saja menerima mentah-mentah keterangan Ros.
"Kita curiganya ada dua sayatan dileher korban. Tidak mungkin jika tangkisan lalu mengenai leher korban lantas ada dua sayatan," jelas Kaswandi.
Polisi terus menggali keterangan Ros, hingga akhirnya isterinya itu mengakui telah menggorok leher korban saat korban tertidur.
Pengakuan mengejutkan Ros yang kini telah ditetapkan tersangka pembunuhan itu membuat polisi kembali mendalami motifnya.
Pemeriksaan awal terungkap jika Ros nekat membunuh suaminya karena sering disalahkan dan diancam dibunuh. "Jadi itu pengakuan isterinya. Diduga dendam karena sering disalahkan dan diancam akan dibunuh," ujarnya.
Saat ini Ros ditahan guna mempertanggung jawabkan perbuatannya serta proses penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. (**)