RIAUONLINE, PEKANBARU - Secangkir kopi Gayo Arabica es menjadi pelipur dahaga nan menyegarkan melawan panasnya cuaca siang hari Kota Pekanbaru.
Sekilas tidak ada yang berbeda dengan kopi racikan barista di warung kopi "Kopikirapa" itu. Rasa kopi dengan ramuan yang sempurna, disertai dingin es melewati kerongkongan. Menyegarkan.
Namun, satu hal yang unik di warung kopi sederhana tersebut. Tak ada pipet sedotan (straw) plastik. Sebagai gantinya, Zamzami, pemilik Kopikirapa menggantinya dengan stainless. Selain itu, Kopikirapa juga turut menggunakan sedotan berbahan baku ramah lingkungan, yang tak perlu membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terurai bumi.
Melalui secangkir kopi, Zamzami terus berupaya mengkampanyekan anti sampah plastik kepada pelanggan. Mereka yang datang ke kedai kopi itu menyambut positif. Kalangan muda, ekspatriat, profesional, mahasiswa meresapi nikmat kopi dan mengamini langkah mengurangi sampah plastik.
Tak hanya kampanye secara langsung di kedai kopi yang terletak di tengah Kota, Zamzami juga turut aktif melakukan aksi kampanye mengurangi sampah plasti melalui media sosial.
"Maaf, kita tidak akan menyediakan sedotan plastik saat minum kopi dingin. Kita punya stainles sebagai gantinya #noplasticstraws" begitu salah satu bentuk kampanye yang menghiasi dinding instagram @Kopikirapa dan ditulis langsung oleh Zamzami.
Ujang, salah seorang pelanggan tetap Kopikirapa mengaku bangga dengan langkah Zamzami. Dengan kampanye itu, Ujang justru baru menyadari betapa bahayanya sampah plastik.
"Dan sejak itu saya berupaya untuk mengurangi penggunaan plastik. Mulai dari kantong belanja, atau juga sedotan," katanya. (**)