RIAU ONLINE, PEKANBARU - Secara gamblang, Pemerintah Provinsi Riau mendukung penuh rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2019 secara nasional melalui situs Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Pasalnya, mereka melihat bahwa rekrutmen tenaga kontrak ini begitu sangat membantu daerah khususnya bagi tenaga pendidik di lingkungan mereka. Dimana, kekurangan guru terjadi di semua lini tingkatan seperti TK, SLB, SD, SMP, SMA maupun SMK.
"Tapi saya pikir P3K ini positif saja. Karena memang saat ini kita ini kekurangan guru," sebut Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, Selasa, 12 Februari 2019.
Jika memakai tenaga kontrakan seperti ini, Riau akan mampu menutup kekurangan guru hingga 1 tahun kedepan jika jatah 156 tenaga P3K dipusatkan untuk jenis dan jabatan ini. Ditengah keterbatasan negara untuk mengangkat para guru menjadi seorang ASN.
"Kalau kita lihat, guru yang akan pensiun setahun itu bisa sampai 400 orang. Apa lagi kalau 10 tahun bisa 4 ribu orang. Kalau kita mengangkat guru dengan formasi ASN, paling cuma 200 an lebih. Dalam 2 tahun kedepan saja dipastikan kita akan lebih lagi kekurangan guru. Sementara kalau ada P3K ini kita harapkan dapat menutup celah seperti itu,"imbuhnya.
Tambahnya, untuk anggaran mereka akan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) yang dianggarkan dari pemerintah pusat. Selain itu, juga akan mengkonsolidasikan, pergeseran penjabaran secara maksimal untuk APBD-P 2019.
"Jika 156 formasi itu memang benar, maka kalau dihitung secara normatif maka untuk 1 orang akan di gaji Rp 3 juta per bulan di kali 100 artinya ada Rp 450 juta untuk satu bulan. Kalau 1 tahunnya sekitar Rp 5 miliar lah. Gak apa-apa segitu. Yang penting pendidikan bisa maju, lancar dari pada harus menjadi beban komite. Sekarang saja komite itu bayar guru pakai dana Bos, "tutupnya kecewa.