RIAU ONLINE , PEKANBARU - Pimpinan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai dari PT Hutama Karya (HK) seksi II , Bambang Hendarto menyebutkan bahwa saat ini kondisi ruas jalan yang tengah dikebut pengerjaannya (seksi I dan II) tengah berkembang dengan pesat.
Padahal, beragam masalah harus dihadapi untuk mempersiapkan jalanan itu. Seperti masalah lahan sampai terhambat oleh sumur dan pipa-pipa gas milik perusahaan minyak raksasa dunia.
Menurutnya, pengerjaan jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai yang memiliki panjang dengan total 131,50 km dengan seksi I hampir rampung. Dimana, ruas yang menghubungkan antara Pekanbaru-Minas ini akan mendekati finishing di bulan Februari mendatang.
"Untuk kerja kita di seksi I di bulan Februari hampir mendekati 100 persen. Seperti progres fisik yang sudah 8 km dari 9 km yang sudah tersambung. Sementara untuk pembebasan lahan, berada di angka 94 persen,"katanya singkat, Selasa, 30 Januari 2019.
Meskipun berjalan cukup mulus, persoalan pembebasan lahan dari masyarakat, negara dan perusahaan migas sampai saat ini masih terus menghantui mereka.
"Proses pembebasan tanah saat ini sudah berjalan dengan baik dan sudah selesai. Hanya tinggal menunggu proses pengadilannya saja. Kalau untuk sumur dan pipas migas ada yang pindah dan ada juga yang tidak. Tapi kalau untuk sumur migas ya sendiri, kitanya yang harus bergeser dari desain yang ada,"imbuhnya.
Sama halnya dengan pengerjaan ruas jalan yang berada di seksi II. Menurutnya, untuk pembebasan lahan sudah rampung di 7.5 km pertama. Dengan progres penyelesaian lahan berada di angka 70 persen, dengan 38 persennya dikerjakan di tahun 2018.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id