SBY: Ini Peperangan Jokowi Vs Prabowo, Apa Perlu Saya Terlibat?

SBY-di-Pasar-Flamboyan.jpg
(Hasbulah Tanjung)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mempertimbangkan turun gunung lebih cepat usai mengalami hal tak mengenak bagi dirinya dan partai dipimpinnya Sabtu pagi, 15 Desember 2018, di Pekanbaru.

Sabtu dinihati, ratusan bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat dirusak menggunakan pisau cutter dan dibuang ke dalam parit di jalan protokol, Sudirman, Pekanbaru. 

Saat dirinya melihat bendera partai dirusak orang, depan Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pertarungan Pilpres antara Prabowo dan Jokowi.

"Saya dapat bukti baru, Alhamdulillah makin terang pihak mana mengarsiteki dan mengarahkan tindakan sangat tak terpuji ini. Bagi saya kebenaran dan keadilan harus terang di Riau," kata SBY.



Ia menjelaskan, dirinya bukan Capres yang bertarung dalam Pilpres 2019 mendatang, namun apa diarahkan kepadanya sama sekali tidak adil.

"Yang menjadi Capres itu Prabowo dan Jokowi, bukan saya, kompetisi ini adalah milik mereka, it's not my competition.Tapi kenapa saya dibeginikan," ujarnya.

SBY kemudian teringat perang dunia kedua, dimana perang tersebut merupakan perang antara Asia dan Eropa, Namun Amerika turun tangan karena Hawai di serang oleh Jepang.

"Apakah saya harus melibatkan diri dalam peperangan ini?," tuturnya sambil berlalu meninggalkan wartawan.