RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, Wan Abu Bakar enggan berkomentar soal terbangnya 200 halaman desertasi milik mahasiswa Pascasarjana Universitas Riau (UR) yang heboh baru-baru ini.
Ia beralasan, kasus tersebut telah diselesaikan langsung oleh pelakukanya, yakni Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), yang juga dosen tetap pascasarjana di Universitas Riau (UR), Mubarak.
"Dia (Mubarak) kan sudah melakukan konferensi pers dengan media. Itu bagus. Mengklasifikasikan tuduhan yang dilakukan kepada dia," katanya melalui sambungan telepon, Selasa, 11 Desember 2018.
Menurutnya, aksi Mubarak yang melemparkan disertasi milik Komala Sari tak akan pernah terjadi kalau tidak ada perkara awalnya. Rektor Umri tersebut dianggapnya terpaksa melakukan pelemparan disertasi karena membela diri.
"Kejadiannya juga saya tidak tahu persis. Siapa yang melempar dan siapa yang dilempar. Kan tidak mungkin orang melakukan sesuatu itu tanpa sebab," tegasnya mantap.
Sebelumnya, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) DR Mubarak membantah telah melakukan penganiayaan dengan cara melempar disertasi setebal lebih dari 200 halaman hingga mengenai tubuh mahasiswanya, Komala Sari.
"Saya akui benar telah melempar disertasinya. Tapi tidak ada mengenai tubuhnya seperti yang disampaikannya," kata DR Mubarak kepada Antara di Pekanbaru, Senin, 10 Desember 2018.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id