Suka Bikin Gaduh dan Persekusi, FPI Desak Jokowi Bubarkan Banser

Pembakaran-Bendera-Tauhid.jpg
(Tempo.co/Instagram)

Laporan: Hasbullah Tanjung

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Aksi Banser GP Ansor Nahdlatul Ulama membakar bendera mereka yakini sebagai atribut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mendapat kecaman dari berbagai pihak di nusantara. Termasuk di Pekanbaru, Riau. 

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Riau, Ade Hasibuan mengatakan, Banser selama ini menyatakan diri sebagai Ormas toleran, Pancasilais, dan cinta NKRI, sudah membuat kegaduhan di Indonesia. Ini bukan kali pertama Banser bikin gaduh dan persekusi. Aksi pembakaran bendera Tauhid tersebut juga jauh dari nilai-nilai Islam.

"Pengaruh di tubuh Banser itu sudah bertentangan dengan ajaran Islam, mungkin Islam Nusantara sudah mempengaruhi pemikiran mereka," ungkap Ade Hasibuan, Rabu, 24 Oktober 2018.

Baca Juga: 

MUI Riau: Pembakaran Bendera Tauhid Sangat Melukai Umat Islam

 

Tokoh Islam Riau Desak Banser Minta Maaf ke Umat Islam Indonesia



Ade bahkan menyebut Banser sebagai Ormas yang sama sekali tidak mencerminkan sesuai ajaran Islam. Ia meminta agar Banser segera dievaluasi.

"Negara harus hadir di sini, evaluasi ormas ini. Perppu ormas kan ada, bekukan mereka, ini kan sudah memicu kegaduhan, semua umat marah kepada mereka," tambah Ade.

 

Ade mengingatkan Banser untuk berhenti menggiring masyarakat dengan beralasan bendera dibakar tersebut merupakan bendera ormas HTI.

"Tidak ada dalil apapun yang mendasari mereka bilang itu HTI, tidak ada hubungan, itu kalimat tauhid, itu Panji Rasulullah, itu milik umat Islam sedunia," tuturnya.

Selain itu, Ade juga meminta negara memberi perhatian terhadap Banser ini. Sebab perilaku Banser seperti membubarkan pengajian, mempersekusi dan lainnya sudah menimbulkan kegaduhan.

Bahkan, perbuatan mereka ini sudah dilakukan secara berulang-ulang, namun belum ada tindakan tegas dari pemerintah, meskipun ada Perppu Ormas.

"Ormas ini intoleran, anti kebhinekaan, radikal, dan suka membubarkan pengajian, nah sekarang puncaknya, bisa saja ini makar Allah untuk membangkitkan umat Islam kedua kalinya melalui perbuatan mereka, sehingga Umat Islam bersatu," jelasnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE  

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id