LAPORAN: SIGIT EKA YUNANDA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Munculnya gerakan dukungan 10 Kepala Daerah (KADA) di Riau memicu perdebatan banyak pihak. Tidak sedikit yang menyayangkan Deklarasi tersebut mengingat peran mereka sebagai kepala daerah yang memimpin masyarakat dengan pilihan politik beragam. Namun, tidak sedikit yang menyatakan hal tersebut lumrah dan wajar bagi kepala daerah sebagai warga negara atas hak memilih dan menyuarakan pendapat.
Pakar Politik Riau, Saiman Pakpahan saat dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 11 Oktober 2018, menilai deklarasi dukungan terhadap Jokowi di acara Deklarasi Pro Jokowi (Projo) pada Rabu, 10 Oktober 2018 kemarin tidak dapat dipandang secara parsial.
“Ruang baca dalam politik itu luas, mulai dari fatsun (kesopanan –red), kepentingan politik, relasi kuasa, relasi tingkatan pemerintahan Jakarta (Presiden –red) dan daerah (kepala daerah –red). Banyak perspektif harus dilihat sehingga munculnya dukungan terhadap Jokowi ini,” Saiman menyebutkan.
Baca Juga: Dukung Jokowi, Pengamat: Syamsuar Itu Dapat di Tengah Jalan
Terkait pengaruh dukungan tersebut dengan masyarakat, pemilih di Riau, Saiman menilai, hal tersebut tidak akan memberi pengaruh signifikan dan lebih bergantung pada kinerja tim pemenangan di lapangan khususnya dalam menggaet swing voters yang belum menetapkan pilihan.
“Apa yang terjadi dalam deklarasi tersebut adalah high context politic, politik tingkat tinggi yang pure politic. Mengenai pengaruhnya terhadap pemilihan bisa saja tidak ada pengaruh,” ujarnya.
Menurutnya, sebab masing-masing Capres-Cawapres sudah memiliki karakteristik pemilih sejak lama dan sulit berpindah satu sama lain. Hal ini dibentuk baik melalui ketokohan Presiden-Wakil Presiden maupun dari formasi koalisi partai yang mendukung.
Klik Juga: Ketua DPW PAN Riau Dukung Jokowi, Irvan Herman: Sanksi Partai Menanti
Pertarungan sesungguhnya terjadi dalam mengambil hati Swing Voters. Menurut survei Lembaga Survei Indonesia Denny JA, terdapat sebanyak 25,2% pemilih yang belum menentukan sikapnya per akhir Agustus lalu.
Jumlah ini, dinilai Saiman, cukup tinggi dan harus dimaksimalkan sebab kedua Paslon terlihat belum mencapai syarat 50% untuk memenangkan Pemilu. Meski hingga hari ini Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul dari Prabowo-Sandi dengan selisih hingga 20% lebih namun hasil akhir belum dapat ditentukan dari survei ini.
Lihat Juga: Bawaslu Riau Panggil Semua Kepala Daerah yang Ikut Deklarasi Projo
Terkait dengan sikap sejumlah Kepala Daerah yang merupakan kader partai yang tergabung dalam koalisi Prabowo-Sandi, dirinya menolak untuk berkomentar sebab hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang subjektif dan bergantung pada partai politik.
Namun, dirinya menegaskan bahwa deklarasi ini sejatinya merupakan peristiwa politik, dimana kepentingan bertemu dengan kepentingan lain yang mungkin terakomodir, dan mencapai konsensi kepentingan pihak-pihak yang terlibat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id