RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mantan Gubernur Riau ke-10, Saleh Djasit membeberkan pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh Gubernur Riau yang baru di hari ulang tahun Riau ke-61 saat ini.
Menurutnya, masalah utama yang harus diselesaikan oleh Gubernur Riau selanjutnya ialah memperpendek jarak antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Problem pokok Provinsi Riau di situ saat ini. Setiap pimpinan baru saat ini harus mampu memperpendek gaps antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan yang tidak," katanya di halaman kanto , Kamis, 9 Agustus 2018.
Tambah pria yang pernah tersandung dalam kasus korupsi pengadaan 20 unit mobil pemadam kebakaran itu bahwa lahan perkebunan seperti pengelolaan kelapa sawit bisa menjadi patokan utama Gubernur Riau yang baru dalam memperpendek jarak antara si miskin dengan si kaya.
"Untuk saat ini sektor perkebunan masih berperan penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Terutama kelapa sawit. Tapi harganya saat ini memang naik turun. Dan itu tetap menjadi unggulan masyarakat Riau," jelasnya.
Menurut mantan terpidana empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta saat menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR-RI itu, Gubernur Riau yang baru bisa melakukan gebrakan-gebrakan seperti meningkatkan pengolahan di lahan perkebunan, tanaman sela sampai memberikan pendidikan kepada para petani Riau.
"Gubernur nanti bisa melakukan efisiensi dalam pengolahan lahan perkebunan, mendirikan kebun rakyat, membuat tanaman sela, memberikan pendidikan sampai peningkatan penggunaan lahan," tegasnya.
"Dimana jika itu dilakukan, potensi di Riau ini akan naik. Ini tantangan kedepan untuk pimpinan baru Riau mendatang," tutupnya.