Soal Islam Nusantara, MUI Riau: Buang-Buang Energi Saja..

Majelis-Ulama-Indonesia-MUI.jpg
(INTERNET)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menegaskan pihaknya belum bisa menerima adanya Islam Nusantara, sebab dalam Islam Nusantara masih ada sisi negatif.

Sisi negatif ini, kata Ketua MUI Riau Nazir Karim, berpotensi memecah umat, karena ditakutkan Islam Nusantara akan menjadi Mazhab baru dan mengenyampingkan Mazhab yang sudah ada.

"Islam Nusantara kalau hanya sekedar penamaan Islam di Nusantara tidak masalah, tapi kalau itu berpotensi untuk mengadu domba antara Melayu dengan Arab, itu tidak boleh," ungkap Nazir kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 1 Agustus 2018.

Dijelaskan Nazir, Islam itu hanya satu dan tidak ada duanya, tidak boleh ada embel-embel di belakangnya.



"Jangan latah menyebut Islam Nusantara, apalagi sampai dijadikan isme," tambahnya.

Baca Juga Sumatera Barat Tolak Konsep Islam Nusantara, Ini Kata MUI

Dikatakan Nazir, kalaupun ada istilah Islam di Nusantara, itu tidak merujuk pada Indonesia saja. Sebab, menurut Nazir kawasan Nusantara terbentang hingga Filipina dan Sri Lanka.

Nazir sendiri menyarankan MUI Pusat dan MUI Sumbar tidak terus-terusan berdebat terkait Islam Nusantara, sebab ini hanya akan membuang energi.

"Tidak perlu dibahaslah, banyak yang perlu dibahas lainnya, buang-buang energi saja," tutupnya.

Seperti yang diketahui, MUI Sumbar melakukan deklarasi atas penolakan Islam Nusantara karena berpotensi adu domba. Bantahan ini direspon oleh MUI Pusat sebagai bentuk kesalahpahaman MUI Sumbar dalam memahami konsep Islam Nusantara.