(Yan)
Jumat, 27 Juli 2018 23:39 WIB
(Yan)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap seorang terduga teroris berinisial D, yang disebut sebagai penyandang dana aksi terorisme di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Penangkapan tersebut dilakukan di salah satu lokasi di Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Jumat.
Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang membenarkan perihal penangkapan tersebut. Hanya saja, Nandang belum bersedia merincikan penangkapan itu.
"Masih pengembangan," kata Kapolda.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran, salah satu lokasi operasi Densus 88 Anti Teror berada di sebuah komplek perumahan kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
Jhonson BL Tobing, ketua RT 01 RW 03, Kelurahan Perhentian Raja membenarkan kedatangan Densus 88 Anti Teror di perumahan tersebut. Ia menjelaskan Densus 88 Anti Teror menggeledah rumah seorang warganya berinisial D pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Dari rumah itu, petugas menyita sejumlah barang bukti seperti laptop, ponsel, buku-buku dan beberapa kotak kardus.
"Tadi sekitar pukul 5, polisi datang dan menggeledah rumah warga kami," kata Jhonson.
Namun, saat digeledah rumah tersebut dalam keadaan kosong. Ia mengatakan rumah tersebut didiami oleh seorang warganya berinisial D.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh dari polisi, D sebelumnya telah ditangkap terlebih dahulu di sebuha lokasi yang tidak disebutkan. Penangkapan itu dilakukan pukul 15.00 WIB.
"Informasinya ditangkap di luar. Tapi saya tidak tahu dimana lokasinya," ujarnya.
Kabar operasi Densus 88 Anti Teror di Kota Pekanbaru sebelumnya mulai menyebar sejak Jumat siang. Sejumlah warga yang menyaksikan operasi penangkapan tersebut membagikan cerita di media sosial.
Informasi yang dirangkum, selain D terdapat dua terduga teroris lainnya yang ditangkap di Kota Pekanbaru. Namun, belum ada keterangan resmi dari polisi terkait operasi tersebut.
Nama D sendiri diduga terlibat dengan sejumlah terduga teroris yang ditangkap di Sumatera Selatan pada 14 Mei 2018 lalu.
Berdasarkan pengakuan sejumlah terduga teroris yang ditangkap di Sumatera Selatan saat itu, D yang merupakan salah satu petinggi PLN di Pekanbaru diduga menjadi penyandang dana dalam aksi kegiatan terorisme. (**)
Baca Juga