Kisruh Lampu Jalan, Harimau dan Singa Bertengkar, Kancil yang Mati Terinjak

Suasana-Lampu-Jalan-Padam-di-Purna-MTQ.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat perkotaan Mardianto Manan meminta pihak PLN dan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak berdebat panjang terkait kisruh pemadaman listrik di Penerangan Jalan Umum (PJU) beberapa hari belakangan ini.

Mardianto mengimbau agar sesegera mungkin dilakukan evaluasi dan segera mencari solusi bukan malah saling menyalahkan seperti yang terjadi sekarang.

"Di evaluasilah, masalahnya apa, didudukkan bersama, jangan saling menyalahkan," ungkap Mardianto kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 26 Juni 2018.

PLN, kata Mardianto, tentu memiliki argumen sendiri dalam memadamkan listrik, begitu juga dengan Pemko Pekanbaru yang bersikeras keberatan apabila membayar tunggakan tagihan selama tiga bulan sebesar Rp 37 miliar ini.



Masih kata Mardianto, apabila keadaan seperti ini, pihak penengah yang independen harus segera dihadirkan diantara keduanya untuk mencarikan solusinya.

"Harus ada mediator seperti DPRD, itupun kalau mereka bisa independen," tambahnya.

Baca Juga Terkait Lampu Jalan, DPRD Berencana Panggil PLN dan Pemko Pekanbaru

Lebih lanjut, Mardianto mengingatkan kedua belah pihak agar memikirkan nasib masyarakat yang selama ini membayar pajak, dan hak masyarakat terhadap penerangan jalan harus dipenuhi.

"Singa dan harimau yang bertengkar, kancil yang mati terinjak. Pikirkanlah masyarakat, uang yang dipermasalahkan itu uang rakyat," sebutnya.

Terakhir, Mardianto menyayangkan Pemko Pekanbaru yang kembali jatuh pada lubang yang sama, sebab ini bukan pertama kalinya terjadi di kota Pekanbaru dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, seolah Pemko tidak bisa membaca permasalahan.

"Harusnya Pemko membuat meterisasi, memang memakan anggaran, tapi disana ada kepastian, jadi saat ada kisruh begini kita punya rujukan," tutupnya.