Kala Soekarno Dianggap Kafir Gara-gara Kenakan Jas dan Dasi saat Nikah

Soekarno-berkostum-jas-dan-dasi-serta-peci.jpg
(CNN INDONESIA/AFP PHOTO/INTERNATIONAL NEWS PHOTOS/DOUG CHEVALIER)

RIAU ONLINE - Kala itu tahun 1921, Soekarno yang baru genap 20 tahun tengah berada di pelaminan bersama calon istrinya, Siti Oetari, putri Haji Oemar Said Tjokroaminoto dan penghulu di Surabaya.

Namun, menurut sejarawan Bonnie Triyana, tiba-tiba sang penghulu menolak menikahkan Soekarno muda hanya karena Presiden RI pertama itu mengenakan jas dan dasi.

Saat itu, kata Bonnie, sebagian umat Islam masih memandang jas dan dasi sebagai budaya Barat sekaligus simbol orang kafir.

Sikap tegas langsung ditunjukkan Soekarno atas penolakan sang penghulu. Ia tidak terima mendapat stigma kafir hanya karena mengenakan jas dan dasi.



"Kata Bung Karno, 'Saya lebih baik batal kawin kalau begitu'," lanjut Bonnie, melansir CNN Indonesia, Kamis, 7 Juni 2018.

Hingga kemudian, pernikahan itu akhirnya berlanjut. Itu merupakan pernikahan pertama bagi Soekarno. Pernikahan itu kandas dalam usia dua tahun setelah kepergiannya dari Surabaya.

Menurut Bonnie, hal itu merupakan cerminan dari pemikiran Soekarno yang cukup progresif terhadap Islam di masanya.