RIAUONLINE, PEKANBARU - Narapidana teroris yang tewas dalam kerusuhan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Beny Samsu Trisno alias Abu Ibrahim dikenal baik di lingkungan tempat tinggal ibunya, Desa Pandau Jaya, Jalan Kempas XII, RT 07 RW 12, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Tidak ada kesan mencurigakan dari diri Beny saat berpasasan dengan masyarakat.
"Orangnya baik, gak ada yang aneh-aneh," kata Ketua RT setempat, Dahroni, saat ditemui Riauonline.co.id, Jumat malam, 12 Mei 2018.
Namun Dahroni mengaku warga setempat sangat jarang bertemu Beny, karena sejak menikah beberapa tahun lalu Beny tinggal berpindah-pindah. Terakhir ia tinggal di Jalan Giam, RT III Desa Pandau Jaya.
"Dia pernah tinggal di Panam, terakhir di RT III," katanya.
Menurut Dahroni, Beny dibesarkan bersama kelaurga di Jalan Kempas tersebut, selama itu pula ia tumbuh selayaknya pemuda kebanyakan. "Dia pernah jadi murid saya waktu kelas enam, baik orangnya," kata istri Dahroni.
Namun warga dibuat kaget begitu mendapat kabar Beny ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Oktober 2017 lalu. "Kami tidak tahu persoalan sebenarnya, kami terkejut saat mendengar kabar dia ditangkap," ujarnya.
Kini satu keluarga sedang menunggu kepulangan jenazah Beny Samsu Trisno alias Abu Ibrahim. "ya.. itu rumah orang tuanya," kata Dahroni.
Jenazah Beny sempat dikabarkan bakal dikuburkan di kampung halamannya di Nagari Malai Limo Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, namun mendapat penolakan dari warga setempat. Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Keramat Jati, Jakarta Timur.
Dahroni mengaku belum mendapat konfirmasi langsung dari pihak keluarga terkait kedatangan jenazah Abu Ibrahim. Namun direncanakan oleh keluarga Abu Ibrahim bakal dimakamkan di TPU Pandau.
"Sekarang keluarga lagi menunggu di rumah," ujarnya.
Menurut Dahroni, orang tua dan istri Abu Ibrahim sempat pulang ke kampung halamannya di Padang Pariaman, pada Kamis kemarin, 10 Mei 2018. Rencananya jenazah Abu Ibrahim bakal dikebumikan di sana.
"Tapi sehari setelah itu mereka pulang," katanya.
Dahroni tidak mengetahui alasan kepulangan keluarganya ke Riau. Terkait adanya penolakan dari warga Nagari Malai Limo Suku Timur, Padang Pariaman, Dahroni mengaku tidak tahu.
"Tidak tahu kami soal penolakan itu, tapi kami melihat Keluarganya sudah kembali ke rumah," tukasnya.
Dahroni mengaku akan berkoordinasi bersama perangkat Desa Pandau Jaya soal pemakaman Abu Ibrahim di TPU Pandau.
"Kami akan koordinasikan dengan kepala desa, lagi pula keluarganya tidak masuk dalam sosial kematian," ujarnya.
Diketahui, Abu Ibrahim tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Selasa lalu. Dalam peristiwa itu, lima orang Brimob gugur setelah disandera para napi teroris.
Abu Ibrahim sebelumnya ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Gading Permai, Pekanbaru, Selasa, 23 oktober 2017 pukul 07.15 WIB.
Abu ditangkap bersama empat rekan lainnya yakni Yoyok Handoko alias Abu Zaid, Wawan alias Abu Zaid, Handoko alias abu Buchory dan Kurniawan alias Abu Aisha. Mereka disebut tergabung dalam kelompok Jamaah Ansor Daulah (JAD). Mereka ditangkap ditempat Berbeda di Kampar dan Pekanbaru.