Kepolisian Daerah Riau gagalkan penyelundupan 55 kilogram sabu dan 46 ribu butir ekstasi di Pelabuhan Roro, Bengkalis
(Yan)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Peredaran narkoba di Riau cenderung mengalami peningkatan di wilayah Riau. Panjangnya garis pantai timur yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka menyebabkan upaya penyelundupan narkoba asal luar negeri masif terjadi melewati perairan Riau.
"Kalau melihat dari tren perkembangannya lebih meningkat dibanding tahun 2017," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Hariono, Rabu, 5 Mei 2018.
Hariono menjelaskan, Polda Riau telah menangani kasus narkoba dari Januari hingga April 2018 sebanyak 684 kasus dengan jumlah tersangka 926 orang. Sedangkan alat bukti sabu yang berhasil disita sebanyak 118 kilogram. Jika dibanding sepanjang tahun 2017 lalu, barang bukti sabu yang berhasil disita sebanyak 121 kilogram.
"Tahun ini baru empat bulan sudah 118 kilogram, tahun 2017 saja disita 121 kilogram untuk satu tahun," ujarnya,
Kasus terbaru, Polres Bengkalis berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu sebanyak 55 kilogram serta 46 ribu butir ekstasi senilai Rp 69 miliar di Pelabuhan Roro, Bengkalis. Polisi turut mengamankan tiga orang kurir yang merupakan warga Bengkalis.
Adapun ketiga kurir tersebut adalah AN (27) dan DP (25), keduanya warga Pasir, Kecamatan Bantan Bengkalis sedangkan satu tersangka lainnya JU (25) merupakan warga Teluk Belitung, Merbau, Kepulauan Meranti.
"Ketiganya kurir yang mendapat upah sepuluh juta rupiah," Kata Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang, pada kesempatan yang sama.
Nandang mengatakan, barang haram tersebut berasal dari luar negeri yang transit di Malaysia. Kemudian masuk ke Bengkalis melalui selat malaka. Rencananya sabu dan ekstasi itu bakal diedarkan di Pekanbaru dan Palembang.
"Riau memang sangat rawan menjadi pintu masuk narkoba terutama sabu dan ekstasi," ujarnya.
Nandang menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Polres dan Polsek Bengkalis yang telah berhasil menangkap peredaran narkoba dalam jumlah besar. Dalam hal ini kata dia, keberhasilan itu merupakan tangkapan terbesar Polda Riau sepanjang tahun 2018.