RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wulan Sary tak merasa canggung memimpin 11 rekan kerja laki-laki. Bidang pengeboran minyak, yang identik dengan dunia laki-laki, tak menjadi penghalang bagi dirinya untuk berprestasi. Wulan Sary merupakan salah satu potret keberhasilan emansipasi masa kini yang diperjuangkan Kartini lebih dari 100 tahun yang lalu.
Wulan Sary saat ini menjabat sebagai Team Lead Rig Hub 1 (Drilling & Completions) di PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron). Sekali dalam sepekan, dia melakukan kunjungan ke lokasi rig kerja ulang dan perawatan sumur. Seringkali, Wulan menjadi satu-satunya perempuan dalam kegiatan tersebut.
Kendati demikian, dia tetap merasa bebas menyampaikan arahan kepada anggota timnya secara jelas dan mengambil keputusan yang dibutuhkan. Tidak ada batasan psikologis di tengah para rekan kerja pria. Wulan tak pernah merasa diperlakukan berbeda, meski lebih dari 90 persen karyawan di tim pengeboran adalah laki-laki.
“Saya menghargai suasana dan interaksi yang dibangun oleh nilai-nilai dari perusahaan tempat saya bekerja,” tuturnya.
Didengar dan diakui kontribusinya, kata Wulan, merupakan kebutuhan dasar bagi karyawan perempuan agar merasa dihargai.
Wulan menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2006. Dia mengawali karir sebagai Drilling Engineer pada 2007. Sebagai bagian dari program pengembangan karyawan, Wulan mendapatkan beasiswa dari Perusahaan untuk menempuh pendidikan S2 di MBA ITB pada tahun 2015. Dia memperoleh penghargaan bergengsi dari ITB, yaitu Best In-House Leader Award untuk pencapaiannya.
Pada tahun 2014, Wulan juga menerima penghargaan bergengsi tingkat Chevron global yaitu Outstanding Global Drilling & Completion Woman Award dari VP Drilling &Completion Global di Houston, Texas. Karyawan Chevron, baik laki-laki maupun perempuan, mendapatkan kesempatan yang sama untuk bekerja dan berinteraksi dengan pegawai Chevron global melalui berbagai program pengembangan. Mulai dari pelatihan, konferensi, hingga penugasan internasional.
WULAN Sary, karyawan yang bekerja sebagai Team Lead Rig Hub 1 (Drilling & Completions) di PT Chevron Pacific Indonesia bersama tim pengeboran di Duri, Bengkalis.
“Selama bekerja di Chevron, saya pernah mengikuti beberapa pelatihan dan konferensi di Amerika, Bangkok dan Singapura,” ungkap Wulan, ibu dari dua anak.
Pelatihan dan konferensi yang pernah diikuti, di antaranya Drilling & Completion Conference (2009), Emerging Leader Program (2014) dan Women D&C Conference (2014). Di Indonesia, Chevron merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan dan pengendalian Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas, atau disingkat SKK Migas.
Wulan menuturkan, perusahaan tempat dia bekerja juga memiliki kebijakan yang mendukung karyawan perempuan selama kehamilan dan setelah melahirkan, termasuk cuti dan fasilitas pendukung lainnya.
“Hal ini akan memberikan kesempatan pada karyawan perempuan untuk terus berkontribusi sambil menjalankan kodratnya sebagai ibu,” jelas istri dari Dicky Saputra, yang juga bekerja di Chevron, itu.
Lantas, bagaimana Wulan menyeimbangkan perannya sebagai ibu dan karyawan. Dia menyampaikan bahwa sebagai ibu yang bekerja, dirinya sangat beruntung memiliki sistem pendukung yang kuat. Ibu yang siap menolong dan suami yang selalu mendukung.
“Perempuan harus dapat menciptakan sendiri keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaannya. Kita sendiri yang paling tahu kondisi kita," jelasnya.
“Ada waktunya untuk bekerja dan ada waktunya untuk bermain bersama anak-anak. Kita harus tahu batas kemampuan kita, dan cukup berani untuk meminta bantuan ketika kita membutuhkannya.”
Kepada perempuan Indonesia, Wulan berpesan agar percaya pada diri sendiri bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama di dunia yang bergerak cepat ini dan terus belajar serta selalu memberikan upaya terbaik dalam apa pun yang dilakukan.
"“Saran saya untuk perempuan di Indonesia adalah lakukan apa yang kita sukai. Jika itu tidak memungkinkan, cintai apa yang kita lakukan sekarang," kata dia
Keberagaman dan inklusi merupakan salah satu nilai yang tertanam dalam The Chevron Way, yaitu nilai-nilai yang dianut perusahaan dalam bekerja dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan. Setiap perbedaan, apapun bentuknya, baik itu ras, jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, dan sebagainya dihargai, dihormati dan dirayakan.
Sementara itu, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor menyatakan di Chevron, karyawan merupakan aset terpenting. Unsur keberagaman karyawan yang datang dari berbagai latar belakang menjadikan Chevron sebuah perusahaan yang “kaya” sumber daya manusia.
"Kami meyakini lingkungan kerja yang beragam dan budaya inklusi akan memperkuat kinerja bisnis, mendorong inovasi, meningkatkan keterlibatan karyawan dan membawa kita pada keberhasilan bersama,” ujarnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id