Puing-puing bangunan pos di Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang dibakar warga pada Senin 2 April 2018
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PANGKALAN KERINCI - Pos dan ampang-ampang tempat penjagaan hutan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) jadi sasaran amukan massa.
Ratusan warga di Dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Pelalawan kesal dan membakar pos tersebut pada Senin, 2 April 2018 malam kemarin.
Informasi yang dihimpun RIAUONLINE.CO.ID menyebutkan, pos penjagaan hutan yang terletak di jalan akses kawasan TNTN dibakar massa hingga hangus. Aksi anarkis dipicu dari kekesalan masyarakat terhadap aktivitas pungutan retribusi yang peruntukkannya tidak sesuai dengan kesepakatan.
Saat dikonfirmasi terkait insiden pembakaran ini, Kepala Polres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan membenarkannya. Namun ia menampik massa yang membakar sampai seribuan orang, tapi hanya seratusaan. Dan kini kondisi di lokasi kejadian sudah kondusif dan dijaga oleh personil kepolisian.
"Anggota sudah turun ke sana. Sekarang sudah aman dan tidak ada lagi pergerakan massa," tukas Kapolres Kaswandi Irwan, Selasa 3 April 2018.
Kapolres Kaswandi merincikan, kejadian bermula ketika masyarakat yang mendiami kawasan TNTN di Dusun Toro Jaya membuat perjanjian terkait retribusi pengangkutan hasil panen kelapa sawit.
Para petani bermufakat bersama kelompok Iwan Ginting yang menjadi pengurus dan penjaga pos serta ampang-ampang. Sebab, akses tersebut digunakan para petani dalam membawa hasil panen kebun sawit ke luar areal untuk dijual ke pabrik.
Dalam rembukan diperoleh kesepakatan retribusi sebesar Rp 5.000 per ton terhadap buah sawit yang melintas.
"Kesepakatannya, uang restribusi itu digunakan untuk memperbaiki jalan. Jadi jalan yang rusak ditimbun dan diratakan. Seperti maintenance gitu," papar Kaswandi.
Namun setelah tiga bulan pengutipan retribusi berjalan, warga melihat jalan yang dilalui semakin hancur.
Sedangkan pengurus Iwan Ginting dan kawan-kawan tidak melakukan perbaikan sebagaimana yang disepakati. Padahal retribusi selalu diminta kepadaa petani.
Tak ayal lagi, emosi warga meledak dan melakukan aksi pembakaran. Beruntung, saat kejadian tak ada pengurus di tempat sehingga tak sampai ada korban jiwa.
Hingga saat ini Iwan Ginting dan kelompoknya tak diketahui keberadaannya.Polisi masih melakukan pencairan terhadap pengurus pos tersebut.
"Mereka (Iwan Ginting dkk) juga bukan orang tempatan di situ. Mereka yang luar yang datang ke sana khusus mengurus pos itu," tandasnya. (**/1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id