Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pekanbaru melakukan penebangan pohon di sekitaran Pasar Pagi Arengka, Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Selasa, 27 Maret 2018 malam.
(RIAUONLINE.CO.ID/FATMA KUMALA)
Laporan: Fatma Kumala
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Peduli Lingkungan turut menyayangkan penebangan pohon di dua lokasi yang akan dibangun jembatan layang, yaitu di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dengan Jalan Tuanku Tambusai. Lokasi Fly over ini lebih dikenal warga Pekanbaru dengan sebutan kawasan Simpang SKA. Kedua di persimpangan, Jalan Soekarno-Hatta dengan Jalan Adi Sucipto dan Subrantas di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Lokasi kedua ini persisnya di Pasar Pagi Arengka.
“Untuk hajat hidup orang banyak ya nggak masalah ya. Hanya saja memang disayangkan saja. Sebelumnya di pembangunan fly over dulu pohon itu dicabut dan dipindahkan. Sekarang ditebang dan dibuang. Tidak diperlakukan selayaknya pohon,” kata Komet, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Lingkungan, Rabu 28 Maret 2018.
Komet yang mengaku sudah lama tinggal di Pekanbaru menyaksikan sendiri bagaimana proses penanaman pohon tersebut. Mulai dari kecil ditanam, dirawat bahkan sempat diinjak-injak masyarakat yang melintasi lokasi tersebut saat hendak menyeberang ke arah pasar.
“Dulu itu sering dipijak-pijak waktu awal ditanam, makanya dikasih pagar. Ya Alhamdulillah karena sampah pasar, jadi pupuk alami, pohon itu tumbuh subur dan rindang. Jadi teduh,” ungkapnya.
Baca Juga Hingga Malam, 56 Pohon di Soekarno Hatta Sudah Tumbang
Menurut komet, pohon-pohon tersebut usianya sudah sangat lama, baik yang berada di simpang Mall SKA maupun yang berada di simpang Pasar Pagi Arengka. Seperti pohon yang berada di simpang Pasar Pagi Arengka misalnya, pohon jenis Meranti ini sudah berusia 10 tahun. Sementara, di Simpang Mall SKA, pohon berjenis kayu putih itu lebih tua jika dibandingkan dengan pohon-pohon di simpang Pasar Pagi Arengka tersebut.
“Arengka itu Mahoni, di simpang Mall SKA itu kayu putih jenisnya. Sudah lama pohon di SKA itu. Lebih tua daripada yang di Arengka,” sebutnya.
Dari pantauan RIAUONLINE.CO.ID hari ini, Rabu, 28 Maret 2018, penebangan pohon-pohon tersebut menyisakan batang yang tingginya hanya 44 centimeter dari dasar tanah. Pohon-pohon tersebut rata-rata memiliki diameter 36,3 centimeter. Ukuran yang wajar untuk sebuah pohon yang sudah berusia 10 tahun.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id