RIAU ONLINE, PANGKALAN KERINCI - Sejak sebulan terakhir, sistem pencairan anggaran di Kabupaten Pelalawan sudah menerapkkan sistem non tunai atau langsung (LS).
Meski ada suara sumbang yang mengeluhkan sistem ini, Badan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (BPKAD) Pelalawan justru berpendapat sistem ini kebih efektif dan efisien.
Seperti diungkapkan Kepala BPKAD Pelalawan, Devitson Saharuddin, penerapan sistem pencairan non tunai atau LS ini sudah berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terbaru.
Dimana transaksi penggunaan APBD akan dialihkan ke non tunai secara keseluruhan. Dimana, penerapannya dilaksanakan secara bertahap mulai dari pembayaran gaji, tunjangan, dan honor.
"Sekarang kita coba pengadaan barang dan jasa diarahkan ke non tunai. Itulah tadi belanja diatas Rp 10 juta pakai transfer rekening kepada penyedia yang bersangkutan," kata Devitson Saharuddin, Senin, 26 Maret 2018.
Ia juga menerangkan, tahun-tahun sebelumnya transaksi tunai dibatasi hingga Rp 50 juta, lebih dari itu menggunakan sistem transfer. Sedangkan untuk tahun ini, besarannya diturunkan hingga Rp 10 juta.
Sebenarnya banyak keuntungan dalam sistem LS ini, selain tertib administrasi keuangan, sekaligus mengantisipasi adanya penyimpangan yang terjadi selama pembayaran tunai.
Prosedur pencairan juga diklaim semakin efisien dan efektif.
Ia mencontohkan dalam pembayaran listrik yang nominalnya diatas Rp 10 juta, OPD tinggal meminta nomor rekening pengelola listrik dan mengajukannya ke BPKAD kemudian ditransfer langsung.
Demikian halnya dalam pembelian BBM, Alat Tulis Kantor (ATK), hingga pembayaran makan dan minum.
"Jadi sifat pembayarannya per item dan tidak global lagi seperti dulu. Jadi setiap haripun dibuatkan LS kalau SPJnya selesai, tidak masalah. Itu akan mempermudah," tandasnya. (**/1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id
