RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ada peristiwa menarik di ajang audisi umum beasiswa bulutangkis Djarum 2018 di Kota Pekanbaru. Seorang peserta audisi asal Labuhan Batu, Sumatera Utara mendapat kejutan dari tim pencari bakat.
Putri Nazmy Alya Isni yang turun di kelompok usia U11 putri, berhasil lolos ke babak final di Kudus. Namun ian harus melalui tes ketat bersama 500 peserta lain dan mendapatkan drama yang mengharukan.
Salah satu tim pencari bakat PB Djarum, Yuni Kartika di GOR Angkasa mengatakan bahwa di akhir seleksi, Isni sebenarnya gugur. Akan tetapi, tim memilih untuk memberikan kesempatan tambahan untuk bertanding ke babak final di Kiudus karena dirinya perempuan.
"Kita pikir lebih pas karena ia perempuan. Seharusnya perempuan itu gampang nangis, sedih makanya kita arahkan ke dia. Tapi ternyata, dianya tenang-tenang saja," kata Yuni sambil tersenyum, Senin 26 maret 2018.
Kejutan itu diberikan saat ke-lima peserta ditemani oleh salah satu keluarga mendapatkan kesempatan berada di atas panggung mendapatkan Super Tiket Tambahan.
Tanpa sepengatahuan Isni dan Ayahnya, tim dari Djarum sengaja memberikan Super Tiket yang asli kepada Ibu Isni, Nurleli yang berada jauh di kursi penonton. Tim telah berpesan untuk menyembunyikannya karena untuk kejutan Isni.
Sementara Super Tiket yang palsu (kosong), diberikan kepada Isni yang ditemani Ayahnya di atas panggung.
Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi yang diberikan kesempatan langsung untuk memimpin jalannya pemberian Super Tiket kepada lima peserta tambahan ini pura-pura kebingungan saat tiket yang dipegang oleh Isni ternyata kosong tanpa ada tulisan.
Fung juga pura-pura mondar-mandir bahkan memegang langsung apakah Super Tiket itu benar kosong. Berbeda dari empat pemain lainnya yang mendapatkan tiket yang asli.
"Pas dibuka ternyata Super Tiket itu kosong. Saya hanya bisa pasrah. Prinsip saya kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda," kata Muhammad Akhyar.
Saat itu juga, air mata dan perasaan cemas serta ketakutan tampak terlukis dari tubuh Akhyar. Dirinya juga tak henti-hentinya menciumi ke-dua pipi, rambut sampai memeluk anak sulungnya itu saat Super Tiket yang dipegang oleh anaknya itu ternyata kosong.
Tak lama berselang, tim Djarum langsung menggiring Nurleli yang tengah memegang tiket asli ke atas panggung dan memberikan Super Tiket itu kepada anak kesayangannya itu.
Seketika seisi gor Angkasa bersorak sorai dan bertepuk tangan menyaksikan keluarga ini berbahagia. Ayah dan Ibu Isni juga tak bisa membendung air mata karena anaknya itu memang dinyatakan melaju ke babak final di Kudus.
"Saat itu juga keluar air mata. Saya terharu dan coba saya lihat Isni. Timbul rasa bangga," kata Nurleli sambil memeluk erat anaknya.
Tak hanya itu, Akhyar juga tak henti-hentinya menciumi ke-dua pipi, rambut sampai memeluk anak sulungnya itu kala mendengar bahwa anaknya memang mendapatkan Super Tiket.
"Ini memang sudah kita rencanakan kepada pemain kita yang satu ini untuk membuktikan bahwa gak gampang untuk mendapatkan Super Tiket itu," kata salah satu tim pencari bakat PB Djarum, Yuni Kartika di gor Angkasa, Senin, 26 Maret 2018.
Setelah mengantongi Super Tiket, Isni bersama empat pemain lainnya seperti Yuga Gustisyah dari Aceh Barat (U11), M Afif Iqrom Efendi dari Labuhan Batu Utara (U13), Kevin Satrio Wibowo dari Kudus (U13) dan Devin Arthha Wahyudi dari Merangin (U13) akan melanjutkan perjuangannya di babak final di Kudus, Jawa Tengah. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id