LAPORAN: HASBULAH TANJUNG
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau berharap adanya peralihan transportasi bagi kendaraan imdustri.
Hal itu disampaikan, mengingat besarnya anggaran yang habis untuk perawatan dan peningkatan jalan selama ini.
Aherson mengatakan, sudah selayaknya kendaraan bertonase besar seperti pengangkut sawit, batubara dan material berat lainnya tidak lagi melintasi jalan provinsi.
"Jalan itu kan sebenarnya tak layak dilewati sama kendaraan bertonase besar. Sudah sepatutnya beralih ke kereta api," kata Aherson, Minggu 25 Maret 2018.
Disampaikamnya, jika pemerintah tak sanggup membangun rel kereta, maka biaya pembangunan rel dibebankan pada perusahaan-perusahaan besar dan swasta.
"Kalau (kendaraan bertonase besar) masih melewati jalan umum, anggaran perawatan jalan akan semakin membengkak. Sedangkan yang diuntungkan adalah pihak swasta," tambahnya.
Nanti, sambung Aherson, apabila rel kereta api sudah dibuat, jalanan umum hanya akan dilewati oleh kendaraan masyarakat umum yang ukurannya lebih kecil.
Ditegaskan Aherson, ini bukan hanya akan menjadi wacana saja, tapi ia akan segera mengusulkan hal ini kepada komisi terkait yakni komisi IV dan kepada pimpinan fraksi di DPRD.
"Tiap tahun diperbaiki, berapa habis uang? Kalau swasta tak sanggup, tak usah operasi di sini. Ini akan segera kami rapatkan. Kalau perlu kita portal jalan. Biar yang bisa lewat mobil kecil masyarakat saja," tegasnya.
Untuk mekanisme pembangunan itu, lanjut Aherson, masing-masing perusahaan swasta akan diminta untuk patungan terkait dana untuk pembangunan rel kereta api.
"Pihak swasta yang berkepentingan harus beriuran membangunnya, kalau tidak, kita pakai investor saja," pungkasnya.(2)