RIAU ONLINE - Gedung Putih hari Selasa 27 Februari 2018 mengumumkan Amerika memangkas bantuan ke Kamboja karena "mundurnya demokrasi belakangan ini" di negara tersebut.
Dalam pernyataan itu dikatakan, kemunduran menyebabkan pemerintahan Presiden Donald Trump "sangat prihatin" dan mendorong peninjauan kembali bantuan Amerika, sehingga bantuan militer dan sipil dikurangi.
Seperti diwartakan VOAINDONESIA, Rabu 28 Februari 2018, Gedung Putih mengatakan Amerika akan terus mendukung kesehatan, pertanian, pembersihan ranjau dan program lain "guna mendukung rakyat Kamboja."
Pemangkasan bantuan Amerika itu terjadi setelah Human Rights Watch melaporkan Januari lalu "tindakan keras politik" pemerintah Kamboja tahun lalu "secara efektif memadamkan" demokrasi negara itu yang sedang berkembang.
Dalam laporan tahunan World Report, organisasi hak asasi itu mengatakan, pemerintah, yang dipimpin Perdana Menteri Hun Sen dari Partai Rakyat Kamboja selama lebih dari 30 tahun, membubarkan partai oposisi utama, Cambodia National Rescue Party (CNRP), dan menangkap ketuanya atas tuduhan pengkhianatan yang dipertanyakan.
Pembubaran terjadi setelah diputuskan bahwa CNRP terlibat upaya penggulingan rezim Hun Sen.(2)