Atlet NPC Riau pada pembukaan Pekan Paralympick Provinsi Riau ke-II tahun 2017 di halaman Kantor Gubernur Riau.
(Azhar Saputra)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua National Paralympic Commite (NPC) Riau, Jaya Kusuma menangis tersedu-sedu saat menceritakan bagaimana derita yang kini menimpa para atlet penyandang disabilitas yang ada di Riau.
Salah satu derita mereka ialah tidak dapat hadirnya peserta dari Kabupaten Dumai, Meranti dan Inderagiri Hulu karena tak memiliki biaya untuk mengikuti pekan paralympick Provinsi Riau ke-II tahun 2017 yang diselenggarakan di Pekanbaru.
"Yang hadir kali ini terdiri dari sembilan kabupaten. Sedangkan yang tidak bisa ikut di antaranya Dumai, Meranti dan Inhu. Ketidak hadiran mereka karena tidak adanya anggaran," katanya sambil menangis di halaman Kantor Gubernur Riau, Senin, 11 Desember 2017.
Bahkan menurutnya, sekelas Kota Pekanbaru sekalipun harus membutuhkan pihak ke-tiga agar atlet-atlet mereka dapat turun di nomor olah raga yang telah disediakan dalam Pekan Paralympick Provinsi Riau ke-II tahun 2017 ini.
Sementara itu untuk prestasi, atlet penyandang disabilitas ini telah mengoleksi segudang penghargaan. Sebut saja raihan juara ke-empat pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Paralympic yang mempertandingkan lima cabang olahraga di Bandung Jawa Barat, pada 25 sampai 30 November 2017 silam.
"Belum lagi di Perpanas yang memperoleh posisi 3 tahun 2016 di Bandung. Atlet bulu tangkis kami juga pada peringkat pertama dunia dan sekarang sedang bertarung atlet renang kita atas nama Suci pada tingkat dunia di Mexico dan Dubai," ujarnya.
"Saya menangis di sini karena tidak ada yang memperhatikan kami dalam hal ini. Kami mengadu seperti ini supaya mendapatkan pertimbangan," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten III bidang administrasi Setdaprov Riau, Indrawati Nasution memaparkan dalam kata sambutannya membahas bahwa paralimpik ini merupakan ajang sebagai mempertunjukkan segudang prestasi.
"Jadikan pekan paralimpik ini sebuah ajang dalam pertandingan dari berbagai kabupaten kota untuk menunjukkan prestasi. Dalam suatu pertandingan ada menang dan kalah, untuk itu saya meminta mengedepankan nilai sportifitas, kesatuan dan persatuan. Saya ingatkan pula bahwa olah raga ini merupakan tempat menjaring bibit olahragawan potensial untuk ajang yang lebih tinggi lagi," paparnya.
Pekan Paralympick Provinsi Riau Pemrov Riau ke-II tahun 2017 ini berlangsung dari tanggal 10 sampai 15 Desember 2017 mendatang. Dengan mengikutsertakan 240 atlet, 40 official dan125 pengurus dengan tujuh cabang olah raga.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id