RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rektor Universitas Riau (UR), Aras Mulyadi mengatakan bahwa kericuhan yang terjadi antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan Fakultas Teknik tak ada kaitannya dengan akreditasi yang sedang mereka benahi dari B menjadi A.
Meskipun pada saat kericuhan itu, 17 korban telah berjatuhan yang diantaranya dua orang yang langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan sisanya menjalani perawatan jalan.
Selain itu, bangunan pos sekuriti milik FISIP ini juga menjadi bulan-bulanan oknum dari Fakultas Teknik. Batu-batu yang beterbangan memecahkan kaca pos satpam. Karangan papan bungan yang berjejer dijalanan juga turut mereka bakar pada malam itu.
"Nampaknya aksi kericuhan yang dilakukan oleh oknum itu tidak akan berpengaruh terhadap itu (pengurusan akreditasi),"katanya di gedung pasca sarjana UR Jalan Patimura, Sabtu, 7 Oktober 2017.
Tambahnya, akreditasi ini merupakan proses dari akademisi yang membutuhkan proses panjang. Bukan melihat dari aksi anarkis pada 5 oktober 2017 silam.
"Jadi akreditasi kan merupakan gambaran dari proses akademis yang ada. Ini nilainya dari beberapa kinerja dan komponen pendukung yang berada didalam kampus kami. Nampaknya tidak berpengaruh terhadap itu (akreditasi),"tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id