Laporan: NANDA FADILLA SARI
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mengenakan pakaian adat khas Batak, vokalis grup band papan atas Indonesia, Geisha, Momo, dan suaminya Nicola Reza Samudra, mengantarkan jenazah ayahnya, Jabonar Sinaga, ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Jalan Uka, Tampan, Pekanbaru, Jumat, 22 September 2017.
Sejak Jumat pagi, rangkaian upacara adat dan agama, dilalui keluarga besar Momo, sebelum wartawan senior Riau tersebut dimakamkan.
Upacara adat yang dilalaui tersebut bernama tarian tortor saur matua karena Jabonar Sinaga tidak lagi memiliki tanggungan anak, sudah menikah dan berumah tangga. Karena itu memakai acara adat saur matua.
Baca Juga:
Momo Tabah Lepaskan Kepergian Ayah Tercinta
Momo Menangis di Pelukan Abangnya
Keluarga besar Jabonar Sinaga mengenakan pakaian adat Batak bewarna hitam dengan ulos dipakai di bagian kanannya, dan untuk para lelaki memakai sortali bewarna merah dikombinasikan dengan ikar kepala berwarna kuning emas berbentuk segitiga. Sedangkan perempuannya memakai ikat kepala dengan warna sama.
Proses adat diawali dengan memberikan kata perpisahan untuk Jabonar Sinaga dari setiap masing-masing keluarga. Dilanjutkan Dengan alunan musik Batak dan tarian tor-tor serta doa dibacakan wartawan senior tersebut.
Untuk pertama, Marga Sinaga masuk ke rumah duka dengan berbaris dan masuk satu per satu. Selanjutnya disambung dengan masuknya marga Sinaga kedua untuk melakukan upacara adat batak dan bersalam-salaman dilakukan kepada keluarga mendiang.
Untuk upacara adat terakhirnya, jenazah diangkat menggunakan peti putih untuk dibawa keluar rumah guna didoakan dan dilihat oleh karib kerabat Jabonar Sinaga.
Peti bewarna putih ditutupi ulos berwarna merah bemotifkan batik, di atas peti terletak bunga berwarna putih dirangkai menyerupai salip dan dihiasi beberapa bunga di sekeliling peti jenazah. Selain itu, terpajang foto Jabonar Sinaga di bagian bawah dekat peti kaki jenazah.
Klik Juga:
(Video) Tangis Momo Geisha Pecah Saat Tiba Di Rumah
Momo Datang, Ibu: Liat Lah Pak. Anak Kita Sudah Jauh-Jauh Datang..
Para karib kerabat yang datang ke rumah duka mengenakan baju bewarna hitam dan ulos disilangkan di bahu serta mambawa tas berisi beras dengan tandok (tas) dijunjung mengelilingi peti jenazah sambil bersalaman dengan keluarga Jabonar.
Setiap pelayat yang datang ingin menemui jenazah, harus berbaris rapi terlebih dahulu dan masuk diiringi musik serta disambut para keluarga dengan tarian tor-tor.
Momo tampak terlihat tegar berdiri di samping suaminya, Nicola Reza Samudra, dan masih bisa memperlihatkan senyum indahnya kepada para karib kerabat yang datang.
Siangnya, upacara adat berupa makan bersama dengan para undangan di rumah duka. Makanan dihidangkan berupa nasi putih dengan daging serta sayur-mayur berupa wortel, mentimun ditambah buah berupa pisang dan minuman air mineral gelas.
Setelah makan siang, dilanjutkan salam-salaman dengan para tamu yang hadir, disambung pemasangan ulos secara berpasangan kepada pihak keluarga. Selain itu, mengelilingi jasad Jabonar.
Setelah itu, upacara dilakukan pembagian uang (suwer) dari keluarga dengan cara mengelilingi setiap karib kerabat yang datang, dan di bagian belakang tampak membawa junjungan di atas kepala berupa daging, minuman fanta, air mineral gelas, dan lainnya. Acara ini berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.
Tiba saat yang dinantikan, proses pengantaran jenazah Jabonar Sinaga, ke tempat pengistirahatan terakhir, TPU Kristen, Jalan Uka, Tampan, Pekanbaru, Riau.
Lihat Juga:
Momo Menangis di Pelukan Abangnya
Kabar Duka, Ayah Momo Geisha Meningal Di Rengat
Momo Geisha tak kuasa menahan tangis ketika peti putih memasuki mobil ambulance akan membawa peti mati dan jenazah ke tempat pengistirahatan terakhir. Momo memeluk erat peti dan menangis terisak-isak.
Perjalanan menuju pemakaman memakan waktu sekitar 35 menit dari rumah, Jalan Kurnia, Labuhbaru Timur, Pekanbaru. Berkibarlah bendera putih setiap menghentikan kendaraan yang lalu lalang di jalanan.
Sesampainya di TPU, suasana sedih menyelimuti keluarga besar Jabonar Sinaga. Momo menangis tak tertahankan melihat peti ayahnya dimasukkan ke liang lahat, sambil di peluk suami tercinta. Di sisi kanan, tampak mertua Momo Geisha yang memegangi erat menantunya.
Momo sangat berbeda di hari pemakaman ayahnya. Ia tidak lagi seperti biasanya yang bisa mengeluarkan kata-kata indah beralunan indah menghibur orang di sekelilingnya, di hari pemakamananya, Momo hanya bisa mengucapkan kata-kata selamat jalan papa untuk ayah tercinta. Jenazah dikebumikan pukul 17.30 WIB di Jalan Uka, Panam, Tampan, Pekanbaru.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id