Sejak Dua Hari ini, Bakso Mekar Buka Kembali

Bakso-Mekar.jpg
(Azhar Saputra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejak dua hari ini, warung Bakso Mekar sudah kembali berjualan. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah mengizinkan warung di Jalan KH Ahmad Dahlan tersebut untuk kembali buka berdasarkan surat nomor 443.5/Dinkes-PL/40 perihal pencabutan sanksi yang dikeluarkan 29 Agustus 2017.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir menjelaskan, keputusan untuk mencabut sanki ini diambil setelah pihaknya terlebih dahulu telah melakukan serangkaian pembinaan dan inspeksi.

"Kita sudah lakukan pembinaan, tempatnya juga sudah standar kesehatan. Kita lihat langsung selama 5 hari tutup, dan layak dibuka kembali," kata Helda.

Dari pantauan pada Kamis, 31 Agustus 2017 siang, ruang makan warung Bakso Mekar nyaris penuh. Begitu banyak penikmat makanan khas Indonesia itu mengujungi warung bakso tersebut. Mayoritas mereka percaya bahwa pengelola Bakso Mekar yang berdiri selama 13 tahun bebas dari isu daging tidak halal.

Pemilik warung bakso Mekar, Suharyanto mengaku bersyukur setelah warung dagangannya diperbolehkan buka kembali. Dia mengatakan usaha yang dirintis selama 13 tahun tersebut tidak akan begitu saja ia hancurkan dengan memakai daging tidak halal bagi umat muslim.

"Tidak mungkin saya meracuni saudara muslim saya. Usaha ini saya rintis dari nol, dari saya tukang cuci piring sampai berani buka sendiri. Saya berdagang selain menghidupi anak istri juga mencari ridha Nya," ujarnya.

Dia mengaku selama beberapa hari diterpa isu bakso mengandung babi itu membuat dia dan keluarganya cukup tertekan. Namun dia meyakini ada hikmah dibalik isu tersebut. Sebagai contoh, dia mengatakan warung baksonya semakin dikenal masyarakat dan cukup banyak pelanggan baru.

"Sudah tiga hari saya tidak bisa tertawa. Saya yang tidak tau apa-apa dihadapkan isu ini. Sekarang Alhamdulillah masalah ini saya kira sudah selesai. Begitu banyak dukungan dari pedagang sesama bakso dan ini hikmah dibalik kejadian ini," tuturnya.



Warung Bakso Mekar sendiri mulai buka sejak Rabu, 30 Agustus 2017 kemarin. Untuk meyakinkan masyarakat, Kadiskes Kota Pekanbaru, Helda S Munir Helda bersama sejumlah pejabat Pemko Pekanbaru turut menikmati bakso Mekar tersebut.

Ia menuturkan, dari tiga kali inspeksi yang dilakukan, Dinkes Pekanbaru memutuskan bahwa sanitasi kesehatan lingkungan Bakso Mekar dinyatakan memenuhi syarat higienis sanitasi.

Selanjutnya, berdasarkan pembinaan yang dilakukan, pemilik warung Bakso Mekar juga menyatakan telah memperpanjang izin laik sehat yang sebelumnya belum diperpanjang.

Sementara itu, terkait temuan kandungan babi di bakso tersebut, ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru, Firdaus yang langsung menjelaskan prihal temuan itu mengatakan bahwa baik konsumen maupun pedagang bakso Mekar merupakan korban. Ia meyakini kurangnya pengawasan di pasar serta panjangnya rantai distribusi daging merupakan kelemahan dan perlu dievaluasi.

"Ini yang mesti ditelusuri. Masyarakat korban dalam hal ini, begitu juga pedagang. Diawali dari sumber bahan baku, tadi katanya daging dari RPH kemudian menuju ke pasar ada jarak. Ini mesti ditelusuri hingga tuntas, dimana kelemahannya," kata Firdaus.

Guna menuntaskan persoalan itu, ia mengatakan telah meminta kepada Dinkes Pekanbaru, BBPOM hingga Disperindag Pekanbaru bersinergi dan menutaskan persoalan itu.