Laporan: EFFENDI
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rindu akan pemimpin yang mampu membawa Riau lebih baik menjadi alasan bagi para seniman Riau baik yang berada di Pekanbaru maupun Jakarta.
Ternyata kerinduan mereka itu terpatri pada sosok seorang pemimpin kebapakan yang sukses membawa Kabupaten Siak seperti sekarang ini, Syamsuar.
Simpati mereka kepada Bupati Siak, Syamsuar tersebut diwujudkan dalam bentuk menciptakan lagu khusus dan sudah bisa dijadikan nada tunggu di telepon genggam.
Baca Juga: Bupati Syamsuar Larut Dan Hanyut Nyanyikan Lagu "Tuhan". Ini Videonya
Caranya? mengaktifkan Nada Sambung Ponsel (NSP) berjudul; Syamsuar untuk Riau, untuk kartu TELKOMSEL: ketik YRZAA kirim ke 1212. INDOSAT: ketik SET(SPASI)53088565 kirim ke 808 (Untuk bulanan) ketik MG(SPASI) 53088565 kirim ke 808 (untuk mingguan)
Sedangkan untuk kartu, XL dan AXIS: ketik 26701450 kirim ke 1818. Bagi yang punya kartu THREE 3 juga bisa. Caranya: ketik 10109 kirim ke 1212.
Seniman multi talenta Riau, Taufik Hidayat, biasa disapa Atan Lasak, mengatakan, karya ini hasil kreatifitas anak-anak muda dan sejumlah seniman Riau di Jakarta. Lagu dijadikan NSP ini dikerjakan secara keroyokan.
"Lagu berjudul Syamsuar untuk Riau dan dijadikan NSP ini, adalah sumbangan sejumlah seniman yang peduli dengan Pak Syamsuar. Para seniman ini memandang perjuangan Pak Syamsuar adalah perjuangan marwah Riau agar lebih baik lagi," ungkap Atan Lasak, tahun 2010 lalu bersama sejumlah rekan seniman Riau lainnya menerima Anugrah Sagang.
Kepedulian seniman terhadap Syamsuar ini, sambung Atan Lasak, murni datang dari hati nurani. Karenanya, semua hasil penjualan RBT ini akan disumbangkan untuk kegiatan sosial.
"Kami sudah sepakat, hasil diperoleh dari NSP Syamsuar untuk Riau ini, kita sumbangan ke kegiatan sosial. Jadi, saya mengajak mari membangun Riau dan beramal," kata Atan Lasak.
Adik seniman Taufik Ikram Jamil ini menjelaskan, lagu Syamsuar untuk Riau ini syarat dengan pesan sosial dan menceritakan bagaimana seorang pemimpin serta apa yang harus dilakukannya untuk rakyat.
Klik Juga: Lagu "Tuhan" Potret Hidup Syamsuar, Dari Buruh Batubara Menuju Pemimpin Daerah
Soal rentak lagu ini, kata Atan Lasak, zapin modern dipadupadankan dengan rentak kekinian. Sehingga nuangsa Melayu tak hilang modernpun dapat.
"Itulah kekayaan kesenian Melayu yang terbuka sehingga digarap seperti apapun lagunya, bisa masuk kemana-mana dan dinikmati semua orang. Karakter kesenian ini kita lihat sangat cocok dengan sosok Pak Syamsuar, tak memilah siapapun masyarakatnya," ungkap Atan Lasak yang juga wartawan itu.
Sementara itu, Bupati Siak, Syamsuar, terharu atas apresiasi lewat lagu yang didedikasikan untuknya. Ia mengatakan, tak mengetahui sama sekali perihal proses pembuatan lagu, hingga akhirnya bisa didengarkan oleh masyarakat seperti sekarang ini.
"Saya ucapkan terimakasih atas hadirnya lagu ini. Tentu semakin menambah semangat, karena di dalamnya mengandung doa dari para seniman," kata Syamsuar terharu.
Ketika dikonfirmasi terkait lagu sudah ada NSP itu, Ketua DPD II Partai Golkar Siak itu terharu atas apresiasi lewat lagu didedikasikan untuknya.
Ia mengatakan, tak mengetahui sama sekali perihal proses pembuatan lagu, hingga akhirnya bisa didengarkan oleh masyarakat seperti sekarang ini.
"Saya ucapkan terimakasih atas hadirnya lagu ini. Tentu semakin menambah semangat, karena di dalamnya mengandung doa dari para seniman," kata Syamsuar haru.
Lihat Juga: (Video) Seperti Apa Senangnya Seorang Bupati Main Meriam Bambu? Lihat Aksi Ini
Kedekatan Syamsuar dengan seniman dan kepeduliannya terhadap budaya memang sudah tak diragukan lagi. Kisah-kisah kejayaan Kerajayaan Melayu Islam selalu memotivasi dirinya untuk berbuat.
Bahkan, pada 2014 lalu, Syamsuar merupakan kepala daerah yang mendapat kehormatan membaca puisi di TIM, Jakarta dalam helat Peringatan Hari Puisi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline