RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat desa di Kawasan Cagar Biosver Giam Siak Kecil membutuhkan kerja sama dari instansi pemerintahan seperti TNI, Polri dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk mencegah pembalakan liar semakin masif terjadi di kawasan hutan mereka.
Sahat Hutabarat yang mewakili warga meminta instansi yang telah dibentuk oleh negara untuk tidak hanya menjadi penonton atau pun saling menyalahkan.
"Namun upaya dari Kapolsek Bukit Batu yang baru, Kompol Hendrik dan jajarannya yang bersedia mendengarkan langsung masukkan dan mencari jalan keluar pencegahan pembalakan liar asal Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu kami dukung," kata Sahat, Sabtu, 22 April 2017.
Baca Juga: Petugas Bongkar Lokasi Dan Bakar Pondok Perambah Hutan di Giam Siak Kecil
Menurut Sahat, Kompol Hendrik telah berjanji akan rutin berkunjung ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu untuk melihat dan memantau ada atau tidaknya pebalakan liar yang terjadi.
"Itu dijanjikannya sepuluh hari sekali dengan cara memantau langsung," imbuhnya.
Sementara, Sahat dan masyarakat setempat masih menunggu upaya untuk menjalin kerjasama antar lembaga dan masyarakat, dari instansi pemerintah provinsi Riau, TNI, BKSDA atau pun KLHK.
"Dengan harapan, nantinya kerja sama itu mampu membuat beberapa kesepakatan yang berkaitan dengan kesejahteraan terhadap masyarakat terjalin," imbuhnya.
Klik Juga: Biosfer Giam Siak Kecil Kembali Dijarah, Ketua PETANI: Mafia Ilog Tak Takut
Sehingga ketika hal itu terjadi, harapan masyarakat seperti pembentukan kelompok tani dapat terlaksana. Pasalnya, selama ini mereka tidak pernah mendapatkan perhatian apapun dari negara.
"Bahkan nasibnya mungkin sama saja dengan kawasan-kawasan yang berada di pinggiran hutan yang lain," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline