GRAPARI Ajak Masyarakat Riau Kenakan Sarung ke Museum, Ada Apa?

Museum-Sang-Nila-Utama-Pekanbaru.jpg
(WORDPRESS.COM)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gerakan Aksi Peduli Sejarah Riau (GRAPARI) mengajak seluruh lapisan masyarakat yang peduli akan keberadaan Museum Sang Nila Utama yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru untuk berbondong-bondong turun ke jalan menyuarakan aspirasi terkait beberapa peristiwa yang terjadi pada museum tersebut.

Pada Februari lalu pihak museum telah kehilangan tujuh koleksi benda sejarah dari 119 koleksi museum Sang Nila Utama, di antaranya tiga keris Melayu, satu pedang melayu sondang, satu piring Celadon Emas, satu buah kendi peninggalan Zaman VOC dan satu Kendi Janggut.

Kemudian, pada 13 Maret lalu, Museum Sang Nila Utama kembali kehilangan satu benda koleksi, namun baru dilaporkan sepekan lalu pada 21 Maret 2017. Kerugian diklaim mencapai Rp 54 juta lebih.

Baca Juga: Aneh, Tak Ada Rusak Jendela Atau Pintu, Tapi Koleksi Musium Tetap Juga Hilang



GRAPARI mengatakan peristiwa kehilangan benda-benda bersejarah yang mencapai puluhan juta itu menunjukkan ketidakcakapan kompetensi dari seluruh pekerja di museum tersebut.

"Ini jelas-jelas bobrok. Orang yang tidak tahu sejarah itu mengatakan benda-benda sejarah pakai angka-angka. Padahal benda sejarah itu letaknya bukan pada angka-angka, tetapi pada nilai historisnya," kata kordinator lapangan, Andres Pransiska, Selasa, 4 April 2017.

Untuk itu, bagi masyarakat Riau yang peduli dan mau turun ke jalan, dipersilahkan menyatakan sikap dengan konfirmasi melalui pesan singkat (SMS) ke nomor 0852 7876 1649.

"Berlokasi di Museum Sang Nila Utama, Jalan Jenderal Sudirman, Selasa 4 April 2017 pukul 13.00 WIB dengan mengenakan baju batik ditambah kain sarung, peci dan serta tanjak, itupun kalau ada," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline