RIAU ONLINE, PEKANBARU - Skema pendistribusian narkoba jaringan narkoba Internasional yang berhasil dibongkar Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, sangat rapi.
Bandar besar di Malaysia menggunakan sandi nomor sebagai kunci. BNN Riau memaparkan proses berjalannya bisnis narkoba oleh jaringan tersebut di Indonesia, khususnya di wilayah Riau.
Masing-masing bandar akan mendapat kode nomor sebagai sandi untuk berkomunikasi, setelah bandar besar atau pemasok di Malaysia menerima orderan dari bandar di Indonesia. Selanjutnya, pemasok akan menghubungi jaringannya atau penghubung atau kurir.
Pada kasus lima kilogram narkoba dan 1.599 pil ekstasi yang dibongkar, BNN Riau meringkus warga keturunan yang berperasn sebagai penghubung. Sedangkan, dua orang yang diamankan BNN Riau bertugas menjemput sabu-sabu yang dilansir dari Kabupaten Rupat melalui jalur laut.
Baca Juga: Pelaku Jaringan Narkoba Asal Malaysia Gunakan Sandi Saat Transaksi
Kemudian, keduanya akan berkomunikasi dengan bandar yang sudah memesan. Seperti diberitakan Tribunnews, Senin, 6 Maret 2017, bandar akan mengirim kurirnya lagi untuk menjemput narkoba yang sudah dipesan tersebut.
Dalam kasus yang diungkap BNN, dua provinsi yang sudah memesan narkoba adalah Jambi dan Sumatera Utara. Keduanya, mengutus kurir untuk menjemput narkoba dari kurir yang membawanya dari Rupat. Kota Pekanbaru dipilih sebagai tempat titik temu.
Kurir-kurir akan menghubungi dua orang penghubung tersebut secara bergantian melalui komunikasi menggunakan kata sandi nomor. Sementara, bos besar dari Malaysia tetap memantau pendistribusian dan memberikan pengarahan kepada siapa saja narkoba diserahkan.
Klik Juga: BNN Riau Putus Mata Rantai Jaringan Narkoba Internasional
Dalam pengungkapan kali ini, BNN Riau pertama menangkap dua orang penghubungan atau kkuir yang membawa barang bukti sabu-sabu dan pil ekstasi. Sebab itu, BNN Riau dalam proses pengembangan berhasil meringkus kurir lainnya yang saling terhubung.
Namun, BNN Riau hanya mendapatkan kurir yang diutus oleh bandar yang ada di Indonesia. BNN Riau masih terus melakukan pengembangan untuk meringkus bandar-bandar yang satu jaringan.
Kepala Bidang Penindakan dan pemberantasan BNN Riau, AKBP Haldun disela-sela ekspose tersangka dan barang bukti di halaman BNN Riau di Jalan Pepaya, Pekanbaru mengatakan, dengan skema yang dipakai jaringan ini maka ada pola memutus mata rantai pada bos besar atau pemasok.
Dalam proses pengembangan, selain terus mengejar bandar yang ada di beberapa provinsi, BNN Riau juga akan melakukan koordinasi dengan BNN pusat untuk bisa meringkus bos besar yang ada di Malaysia.
Lihat Juga: Terungkap, Ada Jaringan Narkoba Di Lapas Pekanbaru
Sementara, Kepala BNN Riau, Wahyu Hidayata mengatakan pihaknya telah mengantongi nama-nama pemasok atau bandar besar dari Malaysia. "Karena itu kita akan melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan BNN Pusat," ujar Wahyu Hidayat.
Menurut pengakuan tersangka, narkoba dalam jumlah besar sudah empat kali didistribusikan ke wilayah Riau. Jalur distribusi dilansir melalui pelabuhan-pelabuhan tikus yang ada di Riau.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline