RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mencengangkan. Pemilih di Pekanbaru ternyata sangat mendukung politik uang dan menerima hadiah yang diberikan oleh tim sukses atau pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Selain mendukung menerima sesuatu dan politik uang yang diberikan timses serta pasangan calon, pemilih Pekanbaru juga ambigu, berdua muka, jika mereka usai menerima pemberian tersebut.
"Hasil survei kita, 56 persen masyarakat yang kita survei, sebagian besar menganggap wajar pemberian sesuatu dan politik uang tersebut. Selebihnya, 44 persen sebagian kecil anggap wajar," kata Nugroho Nutosusanto, mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Riau, saat ekspose Persepsi Publik Terhadap Pilkada Kota Pekanbaru 2017, Jumat, 10 Februari 2017, kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Baca Juga: Ramli Walid: Pemilih Di Pekanbaru Ambigu Soal Money Politic
Nugroho juga menjelaskan, hasil survei tersebut menunjukkan ternyata masyarakat Pekanbaru, belum tentu memilih pasangan calon yang memberikan uang serta barang ke mereka. Jumlah pemilih yang ambigu tersebut 49 persen.
Selain itu, 27 persen pemilih penerima money politic, konsisten memilih pasangan calon pertama kali memberikan uang ke mereka, 10 persen pilih yang pertama memberikan uang/barang di saat terakhir, 8 persen pilih yang pertama memberikan uang/barang paling banyak serta 6 persen masih merahasiakannya.
Ia juga mengatakan, kecenderungan pemilih yang disurvei tersebut menentukan pilihannya berdasarkan kualitas individu sebanyak 73 persen, pengaruh tokoh 24 persen, kesamaan partai politik 6 pesen, pemberian uang/barang 4 persen, dan 2 persen kesamaan suku serta 1 persen lainnya.
Sementara itu, Calon Wali Kota Pekanbaru nomor urut 4, Ramli Walid, Kamis, 9 Februari 2017, di Gedung Sutan Balia, FISIP Universitas Riau, saat presentasi hasil survei ini mengatakan, kecenderungan pemilih di Pekanbaru adalah uang diterima, namun tak memilih orang memberikan.
Klik Juga: Survei Unri Ungkap Fakta di Masyarakat Jelang Pilwako Pekanbaru
Atau, uang diterima dari semua pasangan calon, mana paling besar, akan dipilih atau sebaliknya, tak memilih sama sekali. "Itu jelas-jelas tidak baik apa dilakukan dengan cara menerima uang dan memilih paslon lain," kata Ramli Walid.
Dalam ekspose hasil survei tersebut, hanya Ramli Walid saja pasangan calon yang hadir, selebihnya tak hadir tanpa alasan sama sekali.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline