RIAU ONLINE - Ulama Riau yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI), KH Tengku Zulkarnain, tak bisa turun dari pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 72-600 yang sudah mendarat di Bandar Udara Susilo, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Ia dihadang oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang yang sudah memadati apron Bandara Susilo Sintang. Tengku Zulkarnain diundang untuk mengisi tabligh akbar di Kdaerah tersebut, Kamis, 12 Januari 2017, sekitar pukul 10.30 WIB.
Mengenakan pakaian khas Dayak, seperti penutup kepala dengan hiasan bulu-bulu burung, senjata tajam jenis mandau serta aksesoris khas lainnya, warga meminta Tengku Zulkarnain untuk tidak turun dari pesawat.
Baca Juga: Inilah Pasukan Batalyon Salo 132/BS Yang Disegani GAM
Penolakan dan penghadangan tersebut, dilansir dari panjimas.com, juga menjadi viral karena beredar foto-foto dan video penolakan tersebut. Zulkarnain hanya bisa melihat saja ke luar, sedangkan ia berdiri di dalam pesawat, tak bisa turun.
Informasi tersebut menyebar melalui akun Twitter @borneo_w. Akun ini mengirimkan foto-foto penolakan warga Dayak akan kedatangan KH Tengku Zulkarnain.
Tak hanya itu, juga beredar video penolakan ulama yang dekat dengan Gubernur Riau dua periode, 2003-2013, Rusli Zainal ini. Dalam video ini, aparat kepolisian hanya diam, tak mencegah warga Dayak memasuki apron, daerah terlarang untuk penerbangan.
Dilansir dari tempo.co, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi SW, membenarkan ada penghadangan dan penolakan kedatanga KH Tengku Zulkarnain.
Aksi penolakan tersebut bermula saat sejumlah massa tergabung dalam Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang akan menjemput Ketua DAD Kalbar, Cornelis, juga merupakan Gubernur Kalbar.
Ternyata, Tengku Zulkarnain satu pesawat dengan Ketua PDI Perjuangan Kalbar tersebut. Awalnya massa Dayak ini tak tahu jika Cornelis satu pesawat dengan Zulkarnain.
Klik Juga: Rizieq Shihab Khatib Salat Jumat Dan Jokowi Jadi Makmumnya
Usai mengetahui kabar satu pesawatnya Cornelis dengan KH Tengku Zulkarnain ini, akhirnya mereka bergerak dari Gedung Pancasila, Kelurahan Alai Kecamatan Sintang, menuju Bandara Susilo.
Dipimpin anggota DAD, bernama Andreas, aksi penolakan pun terjadi. Dalam aksinya, Andreas menyatakan, masyarakat Dayak Sintang, menolak kedatangan Tengku Zulkarnain dan melarangnya menginjakan kaki di tanah Kabupaten Sintang.
Warga Dayak Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnain, dikarenakan sebelumnya ia pernah mengungkapkan tentang warga Suku Dayak kafir dan tidak pantas masuk surga.
"Bahkan lebih buruk dari binatang," tutur Andreas.
Ia menjelaskan, warga Dayak Sintang tak membenci MUI, tapi lebih kepada Tengku Zulkarnain dianggap telah menghina suku Dayak.
Karena aksi tersebut, pada pukul. 10.30 WIB, Tengku Zulkarnain, beserta rombongan tidak jadi turun dari pesawat, dan ia langsung meninggalkan Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak.
Lihat Juga: FPI Riau Polisikan Ahok Karena Penistaan Agama
Suhadi menegaskan, penolakan ini adalah bentuk kesalahpahaman semata. “Saat ini, Forkopimda Sintang Bupati, Kapolres, Dandim, Ketua FKUB dan MUI Sintang berembuk agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu dapat memecah-belah rasa persatuan dan kesatuan,” katanya.
Pihak kepolisian meminta semua supaya tidak terprovokasi dan bisa memberikan arahan yang menyejukkan kepada umat muslim di Kabupaten Sintang.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline