RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tumpukan sampah kembali menjadi masalah di Kota Pekanbaru. Sampah yang menimbulkan bau busuk tersebut terlihat di beberapa titik seperti di Jalan Soebrantas, wilayah Pasar Kodim dan di wilayah Senapelan. Tumpukan sampah meski dibersihkan, ternyata tak efektif membersihkan secara menyeluruh.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Pekanbaru membenarkan bahwa belakangan, DKP merasa kesulitan untuk melakukan pembersihan sampah rumah tangga yang ada di Pekanbaru. Sebabnya, perubahan struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang pengaruhi satkernya.
"Perubahan OPD di Pemko Pekanbaru berdampak pada seluruh OPD, apalagi kita juga mengalami perubahan," kata Kadis LHK Kota Pekanbaru, Zulfikri, Selasa, 10 Januari 2017.
Baca Juga: Bau Busuk Tumpukan Sampah Resahkan Masyarakat Kubang
Dalam OPD barunya tersebut, jumlah tenaga kebersihan di Kota Pekanbaru mengalami pengurangan dengan jumlah yang cukup signifikan. Jika sebelumnya ada 1.200 buruh harian lepas kebersihan, kini berkurang menjadi 900 buruh saja. Artinya ada pengurangan 300 buruh yang harus dilakukan oleh dinas ini.
Pengurangan ini juga dilakukan karena turunnya APBD 2017 Kota Pekanbaru yang hanya berkisar Rp2,3 triliun saja, yang sebelumnya lebih dari Rp3 triliun. Padahal 1.200 buruh tersebut dibagi pada 12 kecamatan yang artinya, 100 buruh per kecamatan.
"Kemungkinan besar memang akan kita kurangi. Tapi kita masih berupaya cari jalan keluar, setidaknya pekerja lama masih kita berdayakan," ujar Zulfikri.
Klik Juga: Pekanbaru Sudah Jadi Kota Sampah, Bukan Madani Lagi
Karena belum jelasnya jumlah buruh kebersihan yang akan dipekerjakan oleh Dinas LHK ini, kontrak kerja pada ribuan buruh kebersihan masih menggantung. Kini, hanya sekitar 40an buruh saja yang aktif membersihkan rutin, namun tetap tak maksimal.
"Biasanya sebelum akhir tahun, kontrak kerja baru sudah selesai. Kalau sekarang masih belum selesai jadi sedang kita upayakan secepatnya," tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline