RIAU ONLINE, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau meminta PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) untuk menambah gardu induk. Permintaan ini dilakukan karena Riau tengah mengembangkan kawasan industri yang membutuhkan pasokan energi listrik yang besar.
“Jika kawasan industri terus berkembang, energi yang dibutuhkan akan bertambah. Riau harus terus menambah gardu induk untuk mencukupi kebutuhan listrik,” kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Syahrial Abdi, Selasa, 6 Desember 2016.
Syahrial menjelaskan dengan kebutuhannya kini, Riau harus memiliki 18 gardu induk. Ia melanjutkan, idealnya satu kabupaten memiliki satu gardu induk. Namun, khusus untuk daerah industri, seperti Dumai, Tanjung Buton dan Kuala Enok harus memiliki 2 gardu induk. Karena setiap pabrik menghabiskan daya sekitar 50 Megawatts (MW).
Baca Juga: Terlalu, Gubernur Riau Baru Berpidato Listrik Sudah Padam
Saat ini, Riau memiliki 8 gardu induk yang membuat daerah itu masih defisit 80 MW yang saat ini masih 480 MW. PLN akan mengoperasikan 3 gardu induk pada awal tahun mendatang untuk mengatasi defisit listrik khusus di Pekanbaru.
Gardu induk berfungsi untuk mengumpulkan dan memecah arus dari Pembangkit Listrik dari jaringan listrik di Sumatra. "Jika Pembangkit Listrik menggunakan gardu induk, jaringan energi listrik akan mengaliri seluruh jaringan ke Sumatra," jelasnya.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kecamatan Tenayan, Pekanbaru dan di Dumai, 9 Desember 2016 mendatang.
Klik Juga: PLN Sering Matikan Listrik, Harris: Kami Kepala Daerah Kena Maki Rakyat
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengatakan Pemerintah Provinsi Riau telah mendapatkan konfirmasi dari pihak Kantor Staf Kepresidenan untuk memastikan jadwal ini. Kedatangan Presiden juga akan memperingati Hari Anti Korupsi Internasional dan meresmikan pembangunan proyek (groundbreaking) tol trans Sumatra Pekanbaru-Dumai
“Kami telah melakukan rapat persiapan untuk menyambut kunjungan kerja Presiden Joko Widodo yang meresmikan PLTU Tenayan Rya di Pekanbaru dan Dumai serta peresmian tol Pekanbaru-Dumai,” kata Ahmad Hijazi.
Lihat Juga: Nyinyir ke Pegawai yang Boros Listrik, Gubernur Riau: Harus Hemat
PLTU Tenayan Raya berkapasitas 2x110 MW dengan bahan bakar batu bara. Sedangkan PLTU Dumai berkapasitas 2x100 mw yang ditempatkan di Kawasan Industri Dumai. Pembangkit listrik tersebut diharapkan dapat memenuhikebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil di provinsi itu.
Riau saat ini memiliki beberapa pembangkit listrik, yaitu LTG Teluk Lembu di Pekanbaru 145,2 MW, PLTA Koto Panjang di Kampar 95,7 MW dan Balai Pungut di Duri, Bengkalis 129,7 MW ditambah 167 MW dari pembangkit di Sumatra Barat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline