Berlinang Air Mata, Tersangka Pembacokan Bos Ini Ingin Bunuh Diri

Tersangka-bersama-Kapolresta.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - AM (30) tak kuasa membendung tetes air mata ketika duduk di Pelataran Polresta Pekanbaru. Tanpa menggunakan alas kaki, tersangka pembunuhan berencana ini digiring dari parkiran Polres oleh petugas dari rumah pesakitannya menggunakan mobil minibus berwarna putih milik Tim Reskrim Polsek Payung Sekaki.

 

Berlinang air mata, tersangka mengaku sempat mencoba ingin mengakhiri hidupnya. Dalam pengakuannya, ia begitu menyesali perbuatannya ketika harus menjawab pertanyaan yang dihujani para wartawan yang masih haus akan informasi minim dari tersangka.

 

"Saya sudah tidak tahan lagi dengan keadaan tertekan seperti ini mas. Belum lagi rasa bersalah, Saya harus mengakhiri hidup saya ini," ucapnya di halaman Polresta Pekanbaru, Senin, 14 November 2016.

 

AM beranggapan dengan mengakhiri hidupnya perbuatan biadapnya dapat dimaafkan oleh keluarga korban. "Saya harus membalas perbuatan keji saya ini kepada keluarga korban dengan cara bunuh diri pokoknya," tambahnya sambil terisak.

Baca Juga: Tak Mau Disebut Oknum TNI, Bantahan Pelaku Pemerasan Ini Bikin Polisi Tertawa

 

Menurutnya, lagi jika ada kesempatan dan waktu, dirinya akan memilih mengakhiri hidupnya itu bahkan di dalam hotel prodeo sekalipun dengan cara apapun.

 



Tidak henti-hentinya meneteskan air matanya, suara AM semakin parau saat menceritakan alasannya sampai begitu tega menghabisi nyawa bos yang selama sudah menghidupinya selama enam bulan terakhir.

 

"Jadi tersangka ini sudah merencanakan aksinya ini tiga hari sebelum AM mengeksekusi D (38) pemilik bengkel Ketok magic Jalan Hang Tuah Gang Iklas Kecamatan Tenayan Raya karena sakit hati atas ucapan korban terhadap dirinya," ucap Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Tony Hermawan.

 

Menurut Tony, dalam aksinya tersangka menancapkan parang sebanyak tiga kali ke beberapa bagian tubuh hingga korban tersungkur ke tanah dan merenggang nyawa.

Klik Juga: Letjen Syarwan Hamid Ingatkan Presiden Jokowi Jangan Adu TNI dengan Rakyat

 

Tersangka yang sakit hati setelah menerima cacian dari korban yang menuduhnya mencuri perangkat komputer di dalam mobil di bengkel korban. Kemudian, AM berusaha mencari cara melampiaskan amarahnya kepada korban yang menurutnya sudah keterlaluan.

 

"Saya tidak ada mencuri komputer itu pak," ucapnya kepada Kapolresta Pekanbaru.

 

Hingga tiga hari jelang eksekusi, tersangka sudah mempersiapkan sebilah parang yang nantinya digunakan untuk menghabisi nyawa korban dan sudah merencanakan tujuannya untuk melarikan diri.

 

Tepat pukul 20.30 WIB Sabtu, 12 November 2016 korban ditemukan bersimbah darah akibat luka sabetan parang dari pelaku di Jalan Hang Tuah Gang Iklas, Tenayan Raya.

Lihat Juga: Puluhan Massa Unjuk Rasa Tuntut Kader HMI Dibebaskan


Sesudah melancarkan aksinya tersangka tancap gas melarikan diri dari di lokasi menuju Wisma yang berada di Jalan Tuanku tambusai. "Biar tidak dicurigai saya ke sana dengan taksi," pungkasnya.

 

Kurang dari 12 jam, polisi berhasil mengetahui keberadaan tersangka pembunuhan tunggal ini, yakni wisma sebelum tersangka hendak melanjutkan pelarianya ke Jakarta.

 

Selama 120 menit berada di Polresta, AM hanya menunduk dan tidak henti-hentinya meneteskan airmata. Tersangka yang saat ini berada di rumah pesakitannya di Polsek Payung Sekaki terancam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan kurungan penjara selama seumur hidup.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline