Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, JAMBI - Deputi edukasi, sosialisasi, partisipasi dan kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG), Myrna A. Safitri meyakini dengan berakhirnya Jambore Masyarakat Gambut (JMG) yang dilaksanakan di Gor Kota Baru, Jambi, sudah memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat yang hidup di lahan bergambut.
Seperti masalah yang berkaitan dengan pemasaran atau marketing dari olahan produk tanaman yang hidup di lahan bergambut. Myrna mengakui bahwa JMG yang sudah berjalan selama tiga hari terhitung dari tanggal 5-7 November 2016 sudah banyak memberikan solusi bagi masyarakat.
"Problem-problem itu seperti yang berkaitan dengan pangsa pasar, itu juga kami berikan informasi-informasi awal dan bagaimana pemecahannya di sini," ucapnya di Gor, Senin, 7 November 2016.
Kemudian Myrna juga optimis terkait modal atau pendanaan. Menurutnya, solusi yang diberikan oleh JMG ialah masyarakat tidak boleh terlalu bergantung kepada Pemerintah daerah.
Baca Juga: BRG Berharap Muncul Kader-kader Restorasi Gambut di Desa
"Persoalan pendanaan itu sudah banyak opsi-opsi dan solusinya. Jadi tidak hanya bersumber dari anggaran Pemerintah, tidak hanya bersumber dari korporasi, tetapi kegiatan-kegiatan solidaritas antar masyarakat seperti bank tani, kegiatan solidaritas dengan filantropi, dengan badan amil zakat dan lain-lain, itu juga bisa menjadi pilihan dan di sini semuanya dijelaskan," jelasnya.
Myrna mengatakan, bahwa potensi dan kehidupan di tanah bergambut itu untuk solusinya semuanya bisa didapat dari JMG yang baru saja terlaksana.
"Memang satu potensi komoditi yang ada di lahan gambut itu beragam, itu baru satu, belum yang lainnya. Jadi kawan-kawan di sini bisa melihat pameran, pembicaraan-pembicaraan yang akhirnya masyarakat tahu bahwa mereka bisa mengembangkan banyak hal di lahan gambut yang berfungsi untuk budi daya," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline