517 Tahanan Penjara Ini Meninggal Akibat Kelalaian Medis

Penjara.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Organisasi Hak Asasi Manusia di (AOHR UK) melaporkan sebanyak 517 tahanan di Mesir meninggal dunia sejak kudeta militer yang terjadi pada Juli lalu. Sebanyak 427 diantaranya meninggal akibat kelalaian medis dan kondisi pusat penahanan yang tidak manusiawi.

 

Organisasi yang berbasis di Inggris ini mengaku menerima keluhan dari anggota keluarga tahanan setiap hari, kebanyakan dari mereka mengeluhkan kelalaian medis di penjara.

 

Salah satunya keluarga Ali Khalil yang mengajukan keluhan. Pada Maret 2015, putra mereka mengeluhkan rasa sakit di bagian perutnya. Keluarga mengaku telah menyampaikan hal itu kepada sipir penjara. Bahkan, mereka memohon agar putranya diperiksa ke rumah sakit, namun pihak penjara terus menolak.

 



"Dokter menganjurkan operasi dan kemoterapi namun dia hanya diperbolehkan hanya satu operasi setelah ia kembali ke penjara tujuh hari kemudian. Kesehatannya dengan cepat memburuk setelah itu," urai laporan AOHR UK dari pihak keluarga, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Selasa, 8 November 2016.

 

"Kami mengajukan sejumlah gugatan ke pengadilan untuk meminta dia dibebaskan atasa dasar kemanusiaan. Pengadilan memutuskan pembebasannya pada Agustus lalu namun Jaksa Penuntut Umum mengajukan banding atas putusan itu. Pada tanggal 29 Oktober 2016, ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara," lanjut laporan itu.

 

AOHR UK pun mendesak pihak berwenang Mesir agar mengakhiri kebijakan tidak manusiawinya kepada para narapidana.

 

“AOHR UK mendesak para pengambil keputusan di seluruh dunia untuk menekan pemerintah Mesir segera mengakhir kebijakan yang tidak manusiawi ini dan memberikan para tahanan perawatan medis yang mereka butuhkan. Sebagaimana hal itu tercantum dalam ketentuan hukum internasional,” kata AOHR UK.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline