Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, JAMBI - Ada yang unik dari salah satu stand milik masyarakat Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendara Ulu, Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada Jambore Masyarakat Gambut (JMG) yang diselenggarakan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) 5-7 November 2016, di Gor Kota Baru, Jambi.
Nur Asiah (40) menyulap batang pohon pisang yang sudah tidak terpakai lagi menjadi tempat penyimpanan tisu nan cantik dan ramah lingkungan.
"Batang-batangan pohon pisang yang tumbuh di tanah bergambut ini saya manfaatkan selain untuk pertanian dan perkebunan juga dapat dijadikan tempat kotak tisu" ucapnya, Minggu, 6 November 2016.
Baca Juga: Begini Cara SCOPI Bantu Petani Kembangkan Kopi Liberika
Caranya batang pisang yang sudah dibersihkan, dipotong-potong dengan ukuran sekitar 500 cm di jemur dengan cara melakukan pemisahan antara batang pisang tersebut agar nantinya mudah dalam proses penjemuran.
"Gedebong pisang ini kalau mau dikeringkan bagian tengahnya dulu, Kalau yang warnanya gelap ini jemurnya sampai satu bulan. Kalau yang coklat muda paling lama lima hari kalau panas lagi bagus," katanya.
Setelah kering, batang pisang ini dipotong-potong dengan pola-pola tertentu direkatkan menggunakan lem kertas pada bekas kotak tisu yang dijadikan sebagai dasarnya.
Klik Juga: Tahun 2017 Diprediksi Kemarau, BRG Imbau Provinsi Bergambut Waspada
Sementara untuk harganya, ia membandrol kotak tisu ekslusif ini seharga Rp 30 ribu saja. "karena ini tidak saya jual secara masal, jika ada yang mau satu-satu akan saya buatkan," imbuhnya.
Selain memanfaatkan batang pisang menjadi kotak tisu, Nur juga berhasil menyulap limbah-limbah kertas koran dari perusahaan minyak yang ada di daerahnya menjadi tas.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline