Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, JAMBI - Dirjen Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Suprayoga Hadi mengharapkan agar acara perdana Jambore Masyarakat Gambut (JMG) yang diselenggarakan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) 5-7 November 2016 bertempat di Gor Kota Baru, Jambi bisa dijadikan sebagai percontohan sosialisasi antar masyarakat pedesaan.
Karena menurutnya, saat ini wilayah yang dijadikan objek restorasi oleh BRG yakni Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan Riau, Jambi di tambah masyarakat Aceh dan beberapa tempat bergambut lainnya di Indonesia berbondong-bondong datang menimba ilmu di Jambi.
"Kami dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi sangat mendukung acara yang di selenggarakan oleh BRG ini. Nantinya kami harap ini dapat diaplikasikan dan memberikan satu model percontohan untuk disosialisasikan di daerah lain tentunya," ucapnya saat di lokasi, Sabtu, 5 November 2016.
Baca Juga: Wow, Jambore Masyarakat Gambut Akan Jadi Acara Tahunan BRG
Setelah mendapatkan ilmu dari Jambi, menurutnya nanti para peserta juga akan merasakan dampak besar selain dari pemanfaatan ilmu yang diserap oleh mereka dari rekan-rekan Provinsi bergambut lainnya.
"Dampak dari upaya dari restorasi gambut ini jelas-jelas untuk peningkatan masyarakat desa juga terutama di bidang ekonomi, ini perlu saya sampaikan," katanya.
Dalam pengaplikasiannya Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi telah menerapkan Badan Usaha Milik Desa (BUMD) yang telah ada di desa-desa untuk meningkatkan taraf ekonomi desa bisa mempergunakannya untuk beberapa hal.
Klik Juga: Ribuan Warga dari 7 Provinsi Bergambut Ikuti Jambore Masyarakat Gambut di Jambi
"BUMD itu bisa dipergunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana yang mungkin dana desa tersebut bermanfaat bagi desa," imbuhnya.
Penerapannya seperti untuk pembangunan desa, infrastruktur seperti sekat kanal sambung, irigasi dan drainase, pompa air dan peralatan pemadam kebakaran.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline