RIAU ONLINE - Di Yerussalem terdapat enam golongan Kristen saling berbagi Gereja Makam Suci. Namun selama ratusan, kunci gereja dipercayakan pada keluarga Muslim untuk menjaga gereja itu.
Gereja Makam Kudus atau gereja makam Suci di Yerussalem (The Holy Sepulchre) merupakan sebuah gereja Kristen di Kota Tua Yerussalem, yang dipercaya umat Kirsten sebagai tempat Yesus disalib dimakamkan dan mengalami kebangkitan.
Gereja ini berbgai dalam enam golongan Kristen, namun 70 persen kepemilikan gereja jatuh pada Kriten Armenia. Sebab itu, tak jarang terjadi percekcokan di antara mereka.
Sulit untuk menyepakati banyak masalah bagi keenam golongan tersebut. Terdapat kekhawatiran bahwa salah satu dari golongan memgang kunci, mereka bisa saja mengunci agar yang lain tak bisa masuk. Maka, mereka memutuskan untuk menyerahkan kunci gereja kepada keluarga Muslim.
Baca Juga: Di Sini Rumah Ibadah Semakin Ditinggalkan, Tak Percaya Lagi Pada Tuhan?
Nusseibeh adalah keluarga Muslim Yerusalem kuno, yang turun-temurun dari zaman Nabi Muhammad. Mereka memegang kunci Gereja Makam Suci di Yerusalem.
Setiap setelah dua jam matahari terbenam, mereka akan mengunci gereja dan membukanya kembali sebelum fajar, setiap pagi. Ini merupakan tradisi zaman nenek moyang mereka selama ratusan tahun. Keluarga Nusseibah tinggal di luar Kota Tua.
Saat ini, Wajeeh Nusseibah adalah penjaga pintu. Keluarganya sudah mengemban amanah tersebut lebih dari 1.300 tahun meskipun ada satu celah selama 88 tahun, ketika Tentara Salib Kristen memerintah Yerussalem pada abad ke-12.
Para biarawan yang tinggal di dalam gereja harus pulang tepat waktu. Jika tidak, mereka terpaksa bermalam di tempat lain. Ritualnya, saat pintu kayu tebal ditutup, seorang biarawan di dalam mendorong tangga lewat lubang yang sengaja dibangun, sehingga orang dari luar hanya bisa memanjat untuk mencapai kunci paling atas.
Sumber: DW.COM