(KOMPAS/Situs Sekretariat Kabinet/Jay)
Sabtu, 15 Oktober 2016 10:26 WIB
RIAU ONLINE - Presiden Joko Widodo mencopot Ignasius Jonan dari Jabatan Menteri Perhubungan pada 27 Juli 2016, tanpa ada penjelasan alasan dibalik digantinya Jonan dengan Budi Karya.
Sebelum pencopotan, kinerja Jonan memang sempat menuai kritik karena kemacetan panjang di pintu keluar tol Brebes saat arus mudik Idul Fitri. Larangan ojek online beroperasi yang terapkan Jonan juga sempat menjadi koreksi Jokowi.
Sementara Archandra Tahar dicopot dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 15 Agustus 2016, setelah 20 hari ia menjabat. Archandra dicopot karena setelah diketahui memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat.
Baca Juga: Beredar Undangan Resmi Siang Ini Jonan Jadi Menteri ESDM, Arcandra Wamen
Kini, kedua mantan menteri ini kembali bersatu di kabinet Jokowi. Jokowi memercayakan keduanya untuk memimpin Kementerian ESDM yang selama dua bulan dipegang oleh pelaksana tugas.
Baca Juga
Archandra turun jabatan menjadi Wakil Menteri ESDM, posisi yang sebelumnya tidak ada di nomenklatur pemerintahan Jokowi. Sementara posisi Menteri ESDM dipercayakan kepada Jonan.
Pelantikan keduanya berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2016.
Sejumlah pihak mempermasalahkan status mantan yang disandang keduanya ini. Politisi Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil, misalnya, menilai tidak etis Jokowi kembali mengangkat orang yang pernah dicopotnya.
Klik Juga: Archandra Tahar Bakal Kembali Jabat Menteri ESDM?
Menurut Nasir, Arcandra telah melakukan kesalahan fatal karena tidak terus terang soal status kewarganegaraannya. Ia juga yakin Jonan sudah melakukan kesalahan fatal yang berujung pencopotan dari jabatannya yang sebelumnya.
"Ini kan jadi terlihat seolah ada kepentingan politik yang bermain di balik ini semua. Kan doktor minyak di Indonesia enggak cuma Arcandra, ada apa ini kok terus dipertahankan," tutur Nasir.
"Kalau begitu selama ini dasar pengangkatan menteri itu apa? Kok orang yang pernah diberhentikan dari menteri terus diangkat lagi jadi menteri," tambah dia.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
