RIAU ONLINE, PEKANBARU - Omzet pedagang kaki lima di Pasar Senapelan kian hari kian menurun usai penggusuran mereka dari trotoar jalan Teratai. Kepindahan mereka ke pasar Higienis oleh Pemko Pekanbaru nyatanya tak berdampak baik bagi iklim usaha mereka.
Memasuki sore hari sekitar pukul 3.30 wib pedagang sayur di Pasar Higienis terlihat masih berusaha menghabiskan sisa dagangannya yang masih menumpuk. Mereka masih menunggu pembeli datang, walau yang tampak hanya satu atau dua pembeli saja berseliweran.
"Lihatlah, jam segini sayur kami masih banyak. Padahal ini sayur pagi tadi. Sepi kali di sini," ungkap Agus, salah seorang pedagang kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 28 September 2016.
Baca Juga: Saat Malam, PKL Pasar Senapelan Kembali Tumpah Ke Trotoar
Sedangkan kondisi terbalik terlihat di warung-warung sayur yang ada di Jalan Teratai, di luar Pasar Higienis. Pada waktu yang sama, dagangan mereka yang ada di luar sudah banyak yang habis. Adapun sisa, tak banyak yang bisa dibawa pulang.
Beberapa toko yang digunakan sebagai warung sayur malah sudah terlihat tutup pada jam tersebut. "Kalau di luar sini memang lebih laku ketimbang yang di dalam. Lebih cepat habis," jawab salah seorang pedagang.
Alasan kalahnya persaingan pedagang di Pasar Higienis dengan pedagang di Eks Pasar Senapelan, diakibatkan engganyya masyarakat pembeli untuk memarkirkan kendaraan mereka di lahan parkir. Menurut mereka hal tersebut terlalu merepotkan.
Klik Juga: Inilah Kondisi Pedagang Pasar Senapelan Usai Sepekan Digusur
"Tak praktis. Buang-buang waktu aja kalau beli di dalam karena pakai parkir dulu," kata salah seorang pembeli asal Sukajadi, Suhaini.
Para pedagang di Pasar Higienis membenarkan nyamannya tempat relokasi yang baru. Namun sayang kenyamanan tersebut tak sama harapannya dengan perputaran transaksi jual beli.
"Saya biasanya jualan sayur kalau di luar itu 30 ikat. Pas masuk pasar ini (pasar higienis), sehari paling 15 ikat lah," kata Agus,
Lihat Juga: Ini Alasan Pedagang Pasar Teratai Menolak Direlokasi
Senada dengan Agus, salah satu pedagang ikan, Deni juga menuturkan hal serupa. Biasanya, Deni mampu menjual 30 hingga 40 kilogram ikan miliknya. Namun kini, ikan-ikannya hanya terjual paling banyak 25 kilogram.
"Biasanya kita bisa jual ayam itu bisa sampai 50 kg lebih. Ini sekarang paling cuma 20 kg lebih sikit aja," ungkap Toni, salah satu pedagang ayam yang sudah berjualan di Pasar Higienis sejak sebulan lalu.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline