Jangan Bakar Sampah Plastik, Bahaya

Ilustrasi-Sampah.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE - Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengurai sampah plastik secara alami, sehingga tak jarang masyarakat lebih memilih membakarnya.

 

Tapi tahukah anda, membakar sampah plastik ternyata berisiko besar bagi kesehatan. Saat plastik dibakar, tanpa disadari akan terjadi pelepasan beberapa zat berbahaya ke udara seperti karbon monoksida, dioksin dan furan, volatil dan pertikel lainnya.

 

Lantas, Apa dampak membakar sampah plastik terhadap kesehatan? Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDotekter.com, dr. Reza Fahlevi menguraikan dampak kesehatan dari masing-masing zat yang dihasilkan dari pembakaran sampah plastik.

 

Karbon monoksida

 

Karbon monoksida adalah jenis zat yang sangat berbahaya jika terhirup dalam jumlah banyak. Karbon monoksida dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala. Karbon monoksida juga dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan penurunan kesadaran.



 

Dioksin dan furan

 

Dioksin dan Furan telah terbukti dapat memicu kanker. Kedua zat ini juga menyebabkn kecacatan pada janin jika dihirup ibu hami. Salain itu, dioksin dan furan dapat mempengaruhi sistem reproduksi dan hormon dalam tubuh seperti mempercepat pubertas pada anak perempuan dan meningkatkan risiko kanker testis pada laki-laki.

 

Peneliti telah melakukan riset mengenai dampak dioksin pada burung. Hasilnya menunjukkan bahwa dioksin dapat mengubah perilaku seksual burung jantan menjadi betina. Bisa jadi ini juga dapat terjadi pada manusia walaupun hal ini perlu diteliti lebih mendalam.

 

Volatil

 

Zat ini ini dapat menyebabkan berbagai masalah mulai dari kanker hingga masalah sistem saraf. Volatil juga bisa menimbulkan berbagai gangguan pernafasan seperti iritasi saluran napas, asma, dan penyakit paru-paru kronis.

 

Tingginya risiko kesehatan yang ditimbulkan dengan membakar sampah plastik, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan bahan plastik.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline