RIAU ONLINE - Lagi-lagi, perempuan berjiwa nasionlisme tinggi ini menenggelamkan puluhan kapal milik asing yang menangkap ikan secara ilegal (tak sah) di perairan Indonesia.
Puluhan kapal tangkap tersebut bukan diledakkan seperti selama ini dilakukan perempuan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Rabu, 17 Agustus 2016.
Melainkan dengan membocorkan lambungnya dan tenggelam secara perlahan-lahan ke dasar laut. Nantinya, bangkai kapal tersebut akan menjadi karang buatan, tempat ikan bermain serta beranak-pinak.
Baca Juga: Bukan Kesenian Melayu, Malah Barongsai Ditampilkan saat Penurunan Bendera Merah Putih
Menteri Susi mengatakan, ada delapan tempat yang dijadikan lokasi penenggelaman kapa-kapal ilegal tersebut. Lokasi tersebut di antaranya tiga di Provinsi Kepulauan Riau, Batam, Tarempa, dan Ranai, Tarakan (Kalimantan Utara), Morotai (Maluku) dan Sorong (Papua Barat).
Kapal-kapal itu ditenggelamkan dengan cara membocorkan lambungnya, tidak diledakkan seperti sebelumnya. Dua kapal ditenggelamkan itu di antaranya ada berbendera Indonesia, sisanya kapal asing.
"Ikan yang berenang di zona ekonomi eksklusif kami, adalah ikan kami,” kata Menteri Susi kepada wartawan di Markas Komando Pangkalan Angkatan Laut Ranai, Natuna, Kepulauan Riau dilansir dari dw.com.
Ia menjelaskan, penangkapan ikan ilegal paling banyak terjadi di Natuna, berbatasan dengan Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Pemerintahan Presiden Jokowi mengambil sikap keras terhadap penangkapan ikan ilegal. Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan TNI Angkatan Laut, hingga kini sudah menenggelamkan lebih dari 230 kapal ikan ilegal sejak akhir 2014.
Klik Juga: Inilah Rahasia Prajurit Kopassus Tanpa Suara saat Sergap Musuh
"Kami melihat saat ini ada efek jera," kata Susi Pudjiastuti. "Saya pikir, ini adalah pesan cukup kuat ke negara-negara asing dan armada penangkap ikannya sering melakukan penangkapan ikan ilegal," ancam Susi.
Indonesia pernah terlibat ketegangan diplomatik setelah penangkapan kapal-kapal pukat Cina di perairan Natuna. Cina mengklaim sebagian daerah perairan itu sebagai "zona tradisional" bagi nelayannya.
Kementerian Perikanan dan Kelautan rencananya akan membuat monumen pemberantasan penangkapan ikan ilegal di Pangandaran, Jawa Barat. Enam kapal sitaan akan dijadikan, bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Norwegia,” kata Menteri Susi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline