(INTERNET)
(INTERNET)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol Suhardi Alius, direncanakan hari ini, Rabu, 20 Juli 2016, dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta.
Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1985 ini menggantikan posisi yang ditinggalkan Titi Karnavian yang menjabat Kapolri sejak sepekan lalu. Dengan dilantiknya Suhardi Alius tersebut, Polri ke depannya akan diisi kombinasi Akpol 1985 dan 1987.
"Masuknya Suhardi ke BNPT menunjukkan gerbong Kapolri baru Jenderal Tito Karnavian mulai bergerak, meski Tito baru beberapa hari menjadi pimpinan Kepolisian. Suhardi adalah angkatan muda di Polri. Lulusan Akpol 85 ini memang belum pernah bertugas di Densus 88 Anti Teror," kata Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, Rabu, 20 Juli 2016.
Baca Juga: Inilah 11 Perusahaan Pembakar Lahan yang Mendapat SP3 dari Polda Riau
Suhardi Alius, tuturnya, saat merebak konflik antara KPK dengan Polri dalam kasus penetapan tersangka Komjen Pol Budi Gunawan, tersingkir dari posisi Kabareskrim dan dipinggirkan menjadi Sekretaris Utama Lemhanas.
Dengan tampilnya sebagai Kepala BNPT, tutur Neta, bintang Suhardi kembali. bersinar. Namun, tantangan Suhardi di posisi barunya ini tergolong berat, terutama dengan tewasnya tokoh teroris Santoso di Poso.
Baca Juga
SETKAB FOR RIAUONLINE.CO.ID/RAHMAD
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyematkan tanda pangkat bintang 4 ke pundak Komjen Pol Tito Karnavian, saat pelantikan dirinya sebagai Kapolri menggantikan Badrodin Haiti, Rabu, 13 Juli 2016, di Istana Negara, Jakarta.
"Tak mustahil akan ada serangan balasan dari para teroris. Antisipasi serangan inilah harus dilakukan dengan maksimal oleh BNPT," jelas Neta.
Dengan bergesernya Suhardi terlihat komposisi "kabinet" Tito Karnavian di Polri sepertinya akan mengandalkan "duet Akpol 87 dan 85". Tak heran jika berkembang kabar bahwa calon kuat yang akan menggantikan Wakapolri Komjen Budi Gunawan adalah Komjen Syafruddin, Akpol 1985, kini menjabat Kalemdikpol.
Meskipun "kelompok Solo" menjagokan Wakaba Intelkam Irjen Lufthi sebagai Wakapolri, tapi tampaknya usul ini akan ditolak, dengan alasan Wakapolri harus dijabat perwira berpangkat Komjen senior.
Klik Juga: Kapolda: 11 Perusahaan Pembakar Lahan Belum SP3
Pergeseran di tubuh Polri ini juga membuat Budi Gunawan akan mendapat pangkat Jenderal, dengan posisinya sebagai Kepala BIN.
Budi sendiri sudah empat kali dipanggil Presiden Jokowi, sepertinya pergantian posisi Wakapolri ini akan bersamaan dengan pergantian 16 menteri pada reshuffle tahap dua, yang akan berlangsung akhir Juli ini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline