Inilah Klaim PT RAPP di Lahan Konsesi HTI Mereka

Peta-Restorasi-Gambut-Riau.jpg
(FACEBOOK BADAN RESTORASI GAMBUT)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Perusahaan kayu dan bubur kertas dunia, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), yang memperoleh izin di atas lahan gambut di bumi Lancang Kuning, telah menemukan spesies flora dan fauna baru dalam areal konservasinya. 

 

Di antara flora dan fauna yang telah ditemukan oleh anak grup APRIL tersebut, seperti beruang, gajah sumatera, harimau sumatera dan lainnya. 

 

"Ini menguntungkan bagi kami (RAPP), menguntungkan untuk lingkungan hidup dan menguntungkan semua pihak," kata Presiden Direktur PT RAPP, Tony Wenas, Rabu, 22 Juni 2016, saat menggelar buka bersama dengan para pihak di Hotel Premiere, Pekanbaru. 

 

Baca Juga: Satelit Pantau Hotspot di RAPP, Apa Jawaban Perusahaan?

 



Selain itu, perusahaan milik konglomerat Sukanto Tanoto ini juga akan mengkonservasi 400 ribu hektare lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) miliknya di Riau untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

 

Perusahaan itu akan mengucurkan dana Rp 1,4 triliun untuk jangka waktu 10 tahun. "Program ini sudah berjalan. Lahan yang dikonservasi seluas 150 ribu ha pada tahun lalu," kata Tony. 

 

RAPP menargetkan lahan dikonservasi 1:1 dengan lahan ditanam akasia. Saat ini, perusahaan bermarkas di Pelalawan tersebut telah menanam 480 ribu ha lahan. "Artinya, sudah hampir 1:1," kata Toni.

 

Untuk mengelola lahan didominasi oleh lahan gambut, tutur Tony, akan bekerjasama dengan akademisi dari luar dan dalam negeri, seperti Institut Pertanian Bogor. Kerja sama itu dibutuhkan mengingat konservasi membutuhkan tenaga ahli dari pihak akademisi.

 

Klik Juga: Sudah Saatnya Perusahaan Transparan Selesaikan Konflik Lahan dengan Warga

 

Tak hanya itu, RAPP akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, seperti Polri, TNI dan Pemerintah membahas lingkungan hidup. Termasuk merangkul Lembaga Swadaya Masyarakat dan lainnya.

 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline