RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memberikan selamat kepada Kota Pekanbaru atas peringatan hari jadi yang ke 232 tahun.
Gubernur yang akrab disapa Andi Rachman ini berharap tujuan Pekanbaru menjadi Kota Madani dapat segera terwujud sesuai rencana pembangunan daerah yang telah dirancang dalam jangka pendek hingga panjang.
Ia melihat Pekanbaru juga telah mulai menjadi kota Metropolitan dengan semakin naiknya indeks pembangunan manusia di Pekanbaru yang mencapai 79,32. Angka tersebut, jauh lebih tinggi ketimbang indeks pembangunan manusia skala nasional yang hanya 68,9.
"Pekanbaru sudah mulai meningkat statusnya menjadi kota metropolitan dengan banyak indikator mulai dari indeks pembangunan manusia, indeks harapan hidup hingga rata-rata pendapatan perkapita masyarakatnya," ungkap Andi dalam sambutannya pada Paripurna Istimewa DPRD Kota Pekanbaru, Kamis, 23 Juni 2016, peringati hari jadi Pekanbaru.
Andi yang juga merupakan Ketua DPD I Riau Partai Golkar ini menjelaskan dengan segala kelebihan indikator yang telah ada tersebut, Pekanbaru mampu mencapai visi misi tepat pada tahun 2025 mendatang. (KLIK: Firdaus Terima Rekor Pengelolaan Sampah Terburuk Sepanjang Masa)
"Visi misi Pekanbaru 2005-2025 menjadikan Pekanbaru sebagai kota perdagangan barang dan jasa, pendidikan serta berbudaya melayu dapat segera dicapai dengan segala kelebihan yang ada di dalamnya," terang Andi.
Persoalan gangguan ekonomi global yang kini dialami hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia, diakuinya juga berdampak pada gejolak ekonomi Kota Pekanbaru.
Namun Andi yakin dengan tingginya kualitas manusia serta masyarakat yang ada di dalamnya, tantangan tersebut dapat diselesaikan tanpa banyak kesulitan. (BACA: Herman Abdullah Kritik Firdaus Gagal Tangani Sampah)
"Kita semua termasuk kabupaten dan kota, juga Kota Pekanbaru pasti mengalami pengurangan pendapatan akibat turun nya DBH serta industri perkebunan yang lesu sehingga akibatkan efisiensi. Namun dengan geliat Pekanbaru, kita yakin Pekanbaru mampu bangkit dari gejolak ekonomi global ini," tandas Andi Rachman.